Anas: Pembatalan Kenaikan Harga Elpiji Dongkrak Elektabilitas PD dan SBY
Rapat yang berlangsung sekitar 4 jam itu tidak menghasilkan keputusan apa-apa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Boediono dan beberapa menteri bidang ekonomi mengadakan rapat khusus membahas kenaikan harga elpiji di Istana Wapres Jakarta, Sabtu (4/1/2013).
Rapat yang berlangsung sekitar 4 jam itu tidak menghasilkan keputusan apa-apa.
Namun Boediono menegaskan bahwa Presiden SBY akan mengumumkan kebijakan baru soal elpiji besok begitu tiba dari kunjungan kerja di Jawa Timur.
Sementara itu di tempat yang sama Menko Perekonomian Hatta Rajasa memastikan Presiden SBY akan menyampaikan kabar baik soal elpiji besok di Halim Perdanakusumah Jakarta.
Kabarnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mengumumkan pembatalan kenaikan harga elpiji.
Terkait hal tersebut mantan ketua umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum ikut berkomentar. Dalam akun twitternya Anas menyebut keputusan tersebut seperti drama dua babak, pembatalan Perpres 105/2013 dan 106/2013 yang memberikan fasilitas berobat gratis kepada pejabat negara hingga ke luar negeri dan pembatalan kenaikan harga elpiji.
Menurut Anas dua keputusan tersebut diharapkan bisa mendongkrak elektabilitas partai Demokrat dan SBY.
"Pembatalan kenaikan harga elpiji dan Perpres 105 dan 106 dua drama diharapkan bisa menjadi dongkrak elektabilitas jelang pemilu," kata Anas, Sabtu(4/1/2013).
Meski mirip opera sabun lanjut Anas apabila benar presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membatalkan kenaikan harga elpiji, pasti respon rakyat Indonesia akan senang dan tentu saja berpengaruh kepada elektabilitas jelang pemilu.
"Meski mirip "opera sabun", jika besok Pak SBY batalkan kenaikan harga elpiji, pasti konsumen senang," kata Anas.
Lebih jauh Anas menjelaskan dalam twitternya, tidak ada konsumen yang tidak senang jika harga kembali turun. Rakyat senang adalah cuaca yang bersahabat untuk elektabilitas.