PAN Janji Akan Kritis Terhadap Pemerintah
Partai yang kental dengan atribut reformasi itu dinilai banyak kalangan kini kehilangan daya kritisnya.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) lahir di tengah arus Reformasi. Partai yang kental dengan atribut reformasi itu dinilai banyak kalangan kini kehilangan daya kritisnya.
Wakil Ketua Umum PAN, Drajad Wibowo, membantahnya. Menurutnya, PAN juga beberapa kali mengambil sikap yang berbeda.
"Di DPR, PAN dengan bebas menyatakan Timwas Century diperpanjang," ujar Drajad di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (4/1/2014).
Ketika disinggung apakah sikap 'kalem' PAN tersebut karena berhadapan dengan Demokrat, Drajad tidak sepenuhnya membantah.
"Kalau kedekatan PAN dan Partai Demokrat memang tidak bisa kita bantah, dan ada hubungan kekerabatan. Akan tetepi yang perlu diingat dua-duanya punya rumah tangga sendiri, punya fondasi sendiri. Semuanya berbeda. Di dalam berbagai kebijakan sebenarnya PaN masih bebas untuk bersikap kritis walau ada koridor-koridor tetentu," kata dia.
Terkait sikap PAN dalam kasus century, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi, mengatakan sikap tersebut menunjukkan bahwa PAN bersikap kritis dan ingin menghilangkan kesan sebagai partai followernya Demokrat.
"Tapi ada sebab dari kurang disiplinnya SBY sebagai patronnya koalisi dalam mendisiplinkan koalisi. Jadi bayangkan koalisi jilid II terlalu terjadi duri dalam duri," kata Burhanuddin.