Elpiji Pertamina akan Kalah Saing dengan Merek Lain
Pengamat energi Sofyano Zakaria menilai elpiji Pertamina akan kalah daya saing dengan merek lain.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat energi Sofyano Zakaria menilai elpiji Pertamina akan kalah daya saing dengan merek lain. Dalam hal ini harga jual Pertamina akan jauh di bawah harga jual elpiji non subsidi produksi pihak badan usaha swasta nasional lainnya.
"Blue Gas atau Go Gas dan lainnya telah lama menjual elpiji 12 kg dengan harga keekonomian dan ini ternyata tidak dipermasalahkan oleh Pemerintah dan pihak pihak lain," ujar Sofyano, Minggu (4/1/2014).
Sofyano berpendapat meski harga elpiji 12 kg naik sekitar Rp.50.000, namun Pertamina masih memberikan subsidi. Tabung gas 12 kilogram yang diperuntukan untuk kebutuhan rumah tangga, masih mendapat bantuan subsidi dari perusahaan yang migas sebesar Rp 2 triliun.
"Menurut perhitungan saya , Pertamina tetap masih terus mensubsidi pengguna elpiji 12 kilogram (golongan menengah keatas) Rp 2 triliun," ungkap Sofyano.
Untuk informasi, selain Pertamina ada badan usaha swasta yang menjual elpiji non subsidi yaitu antara lain Blue Gas dan Go Gas. Mereka menjual elpiji non subsidi sebesar Rp.17.500/kg. Sedangkan Pertamina setelah penaikan harga per 1 januari 2014 hanya menjual sekitar Rp. 11.000/kg.