Istri Bripka Maulana Lega Kasus Penembakan Polisi Bisa Terungkap
Rofiah (34), mengaku kaget, ternyata pelaku penembakan terhadap suaminya tinggal tak jauh dari kediamannya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN --- Rofiah (34), mengaku kaget, ternyata pelaku penembakan terhadap suaminya, Bripka Ahmad Maulana pada 16 Agustus 2013, tinggal tak jauh dari kediamannya di Jalan Musyawarah, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Dua orang yang disebut sebagai pelaku teror penembakan Polisi, Nurul Haq dan Hendi Albar tinggal di Jalan Haji Hasan, tak jauh dari kediaman Rofiah.
"Ternyata rumah mereka (kelompok teroris) tidak jauh. Mereka pasti tahu juga rumah saya, karena setelah suami saya meninggal mereka pasti lihat berita," katanya kepada wartawan saat ditemui di kediamannya.
Pada 31 Desember 2013, menjelang perayaan pergantian tahun, warga di Jalan Musyawarah dihebohkan oleh aksi Polisi menyerbu sarang teroris. Rofiah pun ikutan kaget, pasalnya sang suami yang merupakan anggota reskrim Polsek Pondok Aren, tewas setelah ditembak pelaku teror. Dari pemberitaan di televisi, ia pun tahu bahwa penyerbuan itu dilakukan terhadap orang yang membunuh suaminya.
Rofiah mengaku penasaran untuk menyambangi lokasi tersebut, namun karena anak bungsunya masih berumur enam bulan, ia pun mengurungkan niatnya. Akhirnya hanya beberapa kerabatnya saja yang menyambangi.
Ia juga diberitahu oleh Warsih (47), istri Aiptu Dwi Yatna yang tewas ditembak pelaku teror pada Agustus 2013, di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, untuk menyaksikan siaran televisi yang menanyangkan pemberitaan penyerbuan itu.
"Saya jaga anak saja di rumah, sambil nonton TV," katanya.
Menjelang pagi (01/01), komplotan Dayat, termasuk Nurul Haq dan Hendi Albar dapat dilumpuhkan Polisi. Rofiah pun merasa lega, karena para pelaku yang membuat khawatir para anggota Polri itu pun bisa dilumpuhkan.
"Saya sih alhamdullilah saja, akhirnya bisa kena," ujarnya.