TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pengawas Demokrat Suaidi Marassabesy menegaskan kader yang melaporkan pembagian Blackberry adalah Diana Marinka. Diana merupakan mantan Mantan Ketua DPC Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

Suaidi mengatakan Diana adalah kader yang juga melaporkan pembagian Blackberry ke KPK selain kepada komisi pengawas Demokrat. "Sudah jelas Ibu Diana Marinka. KPK mengklarifikasi apakah benar Ibu Diana melapor, benar, BB (Blackberry) ini benar, saya jawab ya itu," kata Suaidi di Sekretariat Komite Konvensi Demokrat, Jakarta, Selasa (7/1/2014).

Suaidi mengaku ada pengadu lainnya yang melaporkan soal pembagian Blackberry oleh kubu Anas pada Kongres Demokrat tahun 2010. Namun, Suaidi enggan mengungkap siapa identitas pengadu lainnya selain Diana Marinka.

"Ada empat dengan Ibu Diana," katanya.

Pengadu lainnya, ujar Suaidi, melaporkan mengenai pembagian uang di kongres Demokrat. Tetapi, Suaidi kembali enggan mengungkap berapa besar uang tersebut. "Janganlah," tuturnya.

Suaidi mengungkapkan awalnya kader yang melaporkan itu kecewa saat pergantian pengurus Demokrat. Mereka, katanya, dijanjikan untuk melanjutkan kepengurusan di Demokrat. Tetapi ternyata mereka tidak lagi menjabat sebagai pengurus saat kepemimpinan Anas Urbaningrum.

"Ada empat melapor, tiga mantan pengurus. Mereka tidak diberi jabatan, itu awalnya, kemudian pada akhir BAP ada hal lain, mereka lapor tentang kongres, awalnya kekecewaan diganti dengan tidak demokratis," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Diana Maringka tidak sungkan mengungkap 11 Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Demokrat yang menerima uang dan ponsel Blackberry untuk memenangkan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum PD saat Kongres PD di Bandung.

Dikatakan Diana, mereka yang menerima merupakan tim 11. Tim ini menerima dana dalam beberapa tahapan. Pertama sebesar Rp 30 juta, kedua 2.000 dolar AS, dan ketiga 5.000 dolar AS ditambah dengan satu Ponsel Blackberry jenis Gemini.