Makna Ucapan Terima Kasih Anas Kepada SBY dan Samad
Pengamat Politik Boni Hargens menuturkan penyataan Anas memiliki dua makna.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan rasa terima kasih kepada Ketua KPK Abraham Samad dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pernyataan itu disampaikan Anas sebelum dia memasuki mobil tahanan KPK.
Pengamat Politik Boni Hargens menuturkan penyataan Anas memiliki dua makna. "Ada dua makna terima kasih kepada Abraham Samad satu bentuk sinisme dia," kata Boni di Galeri Cafe, Jakarta, Minggu (12/1/2014).
Sedangkan makna kedua adalah ancaman terhadap SBY. Hal itu, kata Boni, terlihat dari ucapan Anas setelahnya bahwa kebenaran akan menang.
"Ini babak baru, saya kira poin di balik itu mampukah Anas jadi peniup peluit," tuturnya.
Boni meminta Anas membuka data dalam pengadilan agar rakyat mengetahui kasus tersebut secara terang benderang. "Artinya kalau Anas punya data itu silahkan dibuka agar kita mendapatkan kado baru dari Anas," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, kepada wartawan, di halaman kantor KPK, Anas sempat berkomentar seputar pemeriksaannya.
"Ini adalah hari yang bersejarah buat saya dan ini adalah bagian lebih penting saya menemukan keadilan dan kebenaran," kata Anas.
Lebih jauh, dia juga menyampaikan rasa terimaksihnya kepada tim penyidik, penyelidik dan Pimpinan KPK yang telah memproses hukum dirinya. "Surat penahanan saya itu yang menandatangani adalah Pak Abraham Samad. Terimakasih Pak Abraham Samad," kata Anas.
Dalam kesempatan sama, Anas juga sempat menyinggung nama Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Di atas segalanya terimakasih Pak SBY. Mudah-mudahan peristiwa ini punya arti, punya makna menjadi hadiah tahun baru 2014. Yang lain-lain nanti saja, bahwa ketika berjuang soal keadilan dan kebenaran, ujungnya kebenaran akan menang," kata Anas
Diketahui, Anas diduga menerima hadiah saat menjabat anggota DPR tahun 2009 dan menyangkut proses pelaksanaan dan perencanaan pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang serta proyek-proyek lainnya.