Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Max Sopacua: Wajar Pasek Dipecat dari DPR

Max mengatakan perseteruan antara organisasi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) dan Demokrat bukan rahasia lagi.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Max Sopacua: Wajar Pasek Dipecat dari DPR
TRIBUN/DANY PERMANA
Politisi Partai Demokrat Max Sopacua diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Rabu (4/12/2013). Max diperiksa sebagai saksi bagi tersangka Anas Urbaningrum terkait dugaan korupsi proyek Hambalang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua mengaku belum mengetahui informasi pemecatan Gede Pasek Suardika. Namun, Max menilai wajar bila Demokrat melakukan pemecatan terhadap Pasek Suardika.

"Wajar saja, kalau itu memang harus terjadi seperti itu sebagai keputusan organisasi. Ini tidak individu ini secara organisastoris, ini kan bisa membuat opini yang negatif lagi di luar Partai Demokrat, dari pengamat, dan lain-lain," kata Max ketika dikonfirmasi, Jumat (16/1/2014).

Max mengatakan perseteruan antara organisasi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) dan Demokrat bukan rahasia lagi. Publik juga sudah mengetahui masalah tersebut.

"Masa harus dipanggil paksa lagi, sementara performance Pasek sudah jelas seperti itu," kata Anggota Komisi I DPR itu.

Max juga melihat Pasek akan memegang kendali organisasi bentukan Anas Urbaningrum yakni. Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Perubahan organisasi tersebut terjadi setelah Anas ditahan KPK terkait kasus Hambalang. Sementara Pasek menjabat sebagai Sekjen PPI.

"Pak Pasek sudah pegang kendali, akan kendalikan dari ruang tahanan, tetap Sekjen jadi motor penggereak motor organisasi itu siapa pun itu pemikiran dan jawaban sangat gampang," kata Max.

Berita Rekomendasi

Selain itu Max juga melihat posisi Pasek selalu berhadap-hadapan dengan Demokrat. Hal itu berbeda dengan kader Demokrat lain yang terhitung berteman dekat dengan Anas Urbaningrum.

"Tidak head to  head, saya lihat Saan, Michael Wattimena, Umar Arsal, mereka bekerja sebagai individu mereka berteman. Tapi pertemann itu tidak membuat sebuah problema. Sementara Pasek, ingin head to head dengan Demokrat, kesannya seperti itu," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas