Siap Laksanakan Bapak Presiden
Kemacetan lalu lintas di Kota Jakarta dan sekitarnya ikut dikisahkan SBY
Penulis: Febby Mahendra
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kemacetan lalu lintas di Kota Jakarta dan sekitarnya ikut dikisahkan SBY. Agar tak terlambat ke lokasi acara pembukaan balap mobil A-1 di Sentul, Bogor, SBY pernah memutuskan keluar dari mobil dan membonceng sepada motor pengawal.
Karuan saja Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) kalang kabut. Skenario itu tidak dipersiapkan sehingga SBY perlu menenangkan Komandan Group Pengamanan Presiden, Kolonel Agus Sutomo. "Agus, ini namanya kontinjensi. Saya tahu mugkin ini salah, atau tidak lazim. Insya Allah tidak akan terjadi apa-apa," kata SBY kepada Agus Sutomo.
Agus kemudian menjawab," Siap laksanakan Bapak Presiden." Selanjutnya Agus mengawal dari dekat motor yang membawa SBY ke tujuan. Begitu pula ketika hendak meninjau musibah jebolnya Situ Gintung, 2009 lalu, SBY juga membonceng sepeda motor pengawal.
SBY sengaja menulis hal-hal ringan agar pembaca bukunya --terutama pada bab Asal Tahu, Beginilah Jadi Presiden-- yang bercita-cita jadi Presiden Indonesia atau pemimpin lainnya, tidak menjadi kecut hati. "Karena seolah hidup seorang presiden itu serba sengsara. Tidak. Tidak seperti itu. Tidak semua susah. Tidak semua sendu dan kelabu," katanya.
Dalam bukunya SBY juga memberikan kiat dan tips kepada orang-orang yang ingin menjadi Presiden Indonesia. Begitu pula saran bagi orang yang kemudian mendapat amanah menjadi presiden.
Di bagian ini ia memberi judul sub-bab yang cukup menggelitik, di antaranya Hati-hati yang Katanya membantu Tanpa Pamrih; Uang Penting, tapi Ingat Rakyat Tidak Bisa Dibeli; Pastikan Anda Menjadi Pemenang, Bukan Hanya Menjadi Bintang Media.