Pengacara Akil Akui Kliennya Minta 10 Miliar ke Zainuddin Amali
BBMnya ada, tapi kan mengenai dananya satu rupiah pun tidak terealisasi
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tamsil Sjoekoer, Pengacara mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, mengakui kliennya pernah mengirimkan BlackBerry Messenger ke Ketua Partai Golkar Jawa Timur Zainuddin Amali yang isinya meminta uang Rp 10 miliar terkait sengketa Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Kendati begitu, klaim Tamsil, permintaan uang itu tidak pernah terealisasi.
"BBMnya ada, tapi kan mengenai dananya satu rupiah pun tidak terealisasi," kata Tamsil kepada wartawan melalui sambungan ponsel, Selasa (21/1/2014).
Tamsil mengaku tidak tahu menahu apakah Akil bercanda atau tidak saat mengirimkan BBM kepada Zainuddin Amali. Tetapi kata Tamsil, Akil memang mengenal Zainuddin karena sama-sama pernah berkarir di Partai Golkar.
"Apakah dalam kapasitas Pak Akil becanda atau apa, saya enggak paham. Perisiwa itu kan enggak ada, dalam pengertian tidak ada transaksinya satu rupiah pun enggak ada," kata Tamsil.
Menurutnya, Akil memang menangani perkara sengketa Pilkada Jawa Timur yang pernah bergulir di Mahkamah Konstitusi. Sengketa tersebut diputuskan setelah Akil tertangkap tangan KPK pada 2 Oktober 2013.
"Pilkada Jatim memang ditangani Pak Akil pada waktu itu kan Pak Akil yang tangani, tapi kan Pak Akil tertangkap sebelum putus," ujarnya.
Untuk diektahui, putusan MK mengenai sengketa Pilgub Jatim isinya menolak gugatan yang diajukan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja pada sidang putusan 7 Oktober 2013. Putusan Mahkamah Konstitusi ini memperkuat kemenangan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur terpilih periode 2013-2018.
Sebelumnya, usai diperiksa KPK, Zainuddin mengakui adanya permintaan uang Rp 10 miliar yang disampaikan Akil melalui BBM. Namun, menurut Zainuddin, permintaan uang itu tidak ditanggapi olehnya maupun oleh calon gubernur Jatim yang diusung Golkar, Soekarwo.