Airin Hobi Naik Banteng Ngamuk, Wawan Doyan Tunggangi Kuda Jingkrak
Rumah bertingkat dua dan bercat abu-abu. Luas bangunan kurang lebih 4.000 meter persegi terletak di kawasan elite Jakarta,
TRIBUNNEWS.COM – Rumah bertingkat dua dan bercat abu-abu. Luas bangunan kurang lebih 4.000 meter persegi terletak di kawasan elite Jakarta, tepatnya di Jalan Denpasar IV nomor 35 Setiabudi. Inilah kediaman keluarga pasangan suami istri, Tubagus Chaery Wardana alias Wawan dan Airin Rachmi Diany.
Wawan adalah pengusaha ternama di Banten. Dia adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Ada pun Airin, seorang perempuan muda yang cantik jelita, dan menjabat sebagai Wali Kota Tanggerang Selatan, Banten.
Wawan ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 3 Oktober silam. Ia digelandang ke ruang penyidikan KPK hanya berselang beberapa jam dari tertangkap tangannya Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar dalam kasus dugaan suap dalam sengketa Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Wawan semula disangkakan terlibat penyuapan MK untuk kasus perkara Pilkada Lebak, Banten, yang sedang ditangani MK.
Belakangan KPK melekatkan status tersangka dalam empat kasus sekaligus kepada Wawan. Selain kasus tindak pidana pencucian uang, ketiga kasus lainnya adalah penanganan sengketa pemilihan Bupati Lebak, pengadaan alat kesehatan di Kota Tangerang Selatan, serta pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten.
Terkait kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, KPK segera menggeledah rumah Wawan-Airin sehari setelah dinyatakan tersangka. Sejumlah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah tersangka Wawan di Jalan Denpasar IV nomor 35 Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2013).
Saat penggeledahan terbongkarlah hal-hal mencengangkan tentang keluarga Wawan-Airin, yakni kemewahan yang sangat mencolok. Di garasi bagian kiri, di bagian depan, misalnya, terparkir satu unit Toyota Innova, sedan Bentley bernomor Polisi B 888 GIF. Bagian kiri, Toyota Land Crusier bernomor Polisi B 888 TCM dan Toyota Land Crusier TX bernomor Polisi B 1978 RFR.
Tibatiba sekitar pukul 19.30 WIB, garasi rumah itu dibuka penyidik KPK. Alhasil lampu dari dalam garasi yang terang menyeruak, dan menerangi bagian depan rumah. Setelah pintu garasi dibuka, tampak di dalamnya terparkir sejumlah mobil mewah, yang harganya miliaran per unit.
Garasi rumah itu berukuran sekitar 20 X 25 meter, dengan 25 X 15 meter diantaranya tertutup pintu garasi yang berupa pintu kayu yang dilipat kesamping. Garasi itu dibagi dua dengan sebuah tembok tebal di tengahnya.
Di garasi bagian kanan, di dalamnya, terparkir 11 unit mobil, empat mobil di antaranya super mewah. Di bagian kiri, terparkir memanjang dua mobil sedan merek Ferari berwarna merah berplat nomor B 888 CNW dan B 888 GEF. Di sebelah kanannya, terdapat sedan merek Lamborghini berwarna putih, dan di depannya terdapat sedan Nissan GTR yang juga berwarna putih.
Di garasi bagian kanan bagian dalam, terparkir satu unit sedan Lexsus berwarna hitam bernomor Polisi B 888 ARD, dan di depannya terparkir sebuah peda motor Harley Davidson jenis Sportster bernomor Polisi B 3484 WWW. Di bagian kanan terparkir sedan Toyota Camry berwarna hitam, dan sebuah Roll Royce warna hitam bernomor Polisi B 888 CHW dan satu unit Lamborghini Aventador putih B 888 WAN.
Sekitar lima orang petugas KPK yang mengenakan rompi KPK, sarung tangan dan masker penutup bagian mulut tampak memeriksa mobil-mobil itu dengan seksama. Salah seorang petugas yang memeriksa mobil sedan Bentley nampak memeriksa sejumlah dokumen yang tersimpan di bagasi mobil.
Kepala keamanan setempat, M Husein mengatakan, di kawasan Jalan Denpasar, Airin dan Wawan sudah tinggal sejak sekitar tahun 2003. Semula mereka tinggal di Jalan Denpasar III. Dua tahun kemudian, sekitar tahun 2005, keluarga ini pindah ke rumah mewah di Jalan Denpasar IV. "Dari awal mereka tinggal, mereka sudah punya mobil-mobil mewah itu," ujarnya.
Setiap akhir pekan, biasanya Wawan mengendarai mobil-mobil mewah itu. Kata Husein Wawan kerap terlihat mengendarai mobil Ferrari berlogo kuda jingkrak itu. Sedangkan Airin kerap terlihat mengendarai sedan Lamborghini, berlogo banteng ngamuk.
"Pak Wawan sering terlihat mengendarai sendiri mobilnya itu, kadang-kadang sendiri, kadang-kadang sama istrinya," ujar Husein.