Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ruhut: Pasek Orang Stres yang Sudah Dipecat

Ruhut menyebut Pasek sebagai orang stres yang sudah dipecat dari Demokrat dan tak perlu diwawancarai

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ruhut: Pasek Orang Stres yang Sudah Dipecat
Tribunnews/DANY PERMANA
Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul (tengah) berdialog dengan Aktivis ICW, Tama S Langkun (kanan) dalam acara Polemik dengan tema Kado Anas Bikin Panas di Jakarta, Sabtu (11/1/2014). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Demokrat Ruhut Sitompul enggan menanggapi pernyataan Gede Pasek Suardika. Pasek meminta Ketua Harian Demokrat Syarief Hassan mundur dari jabatannya.

"Orang stres kalian wawancara. Orang yang sudah dipecat kan omongannya apa saja," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/1/2014).

Ruhut menjelaskan Pasek bukan lagi sebagai kader Demokrat. Posisi Pasek di Demokrat pun telah dicopot. Anggota Komisi III DPR itupun mempertanyakan mengapa Pasek terus meminta Syarief turun dari jabatannya. Bahkan, Ruhut menganggap aneh ketika Pasek masih mengikuti acara fraksi Demokrat.

"Muka badak saja kalau dia masih datang. Dia sudah dipecat. AD/ART dia sudah selesai kalau dia masih ada muka badak," ungkapnya.

Sebelumnya, Gede Pasek Suardikan terus mendesak Ketua Harian Demokrat Syarief Hassan mundur dari jabatannya. Pasek pun mengungkapkan sejumlah alasan yang membuat Syarief pantas lengser dari jabatannya itu.

"Dia (Syarief) gagal menerjemahkan instruksi Pak SBY," kata Pasek di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/1/2014).

Berita Rekomendasi

Pasek menyarankan agar Syarief berkonsentrasi memimpin kementerian koperasi dan UKM ketimbang menjabat sebagai Ketua Harian Demokrat.

"Lebih baik konsen di situ," katanya.

Sejak Demokrat dipegang Syarief, Pasek menilai elektabilitas Demokrat terus menurun. Sementara manajemen organisasi menjadi kacau.

"Orang dipecat tanpa prosedur. Masalah teknis seperti tandatangan katanya masalah kecil. Masalah kecil aja gak mampu, apalagi yang rumit dan strategi. Kasihan lembaga," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas