Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri Evaluasi Penggunaan Pelindung Badan saat Patroli

Polri berduka atas gugurnya anggota Brimob Bharada, Putu Satria Wibawa dalam peristiwa baku tembak dengan kelompok teroris di Poso

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Sanusi
zoom-in Kapolri Evaluasi Penggunaan Pelindung Badan saat Patroli
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Polisi dengan senjata lengkap bersiaga di ujung Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (7/11/2012). Sebanyak 200 personel gabungan TNI Polri selama tiga hari menyisir pegunungan Kalora untuk mencari sejumlah terduga teroris dan bahan-bahan peledak yang diduga masih disembunyikan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri berduka atas gugurnya anggota Brimob Bharada, Putu Satria Wibawa dalam peristiwa baku tembak dengan kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (6/2/2014).

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan, Polri akan mengevaluasi peralatan anggotanya yang bertugas di wilayah-wilayah rawan untuk senantiasa menggunakan pelindung badan.

"Ini menjadi evaluasi bagi kita, jadi setiap anggota yang berpatroli di tempat rawan kita akan lengkapi dengan body protector termasuk di Papua sehingga tidak sia-sia menjadi korban," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2014).




Menyikapi keberadaan teroris, Sutarman mengatakan bahwa sel teroris akan tetap hidup dengan merencanakan target-target tertentu diantaranya anggota kepolisian.

Tetapi dalam peristiwa di Poso yang menyebabkan gugurnya anggota brimob, sebetulnya kelompok teroris tidak menargetkan anggota Pori, tetapi memang bagian dari operasi Polri dalam upaya memberantas terorisme di Poso.

Dalam rangka mempersempit gerak teroris di Poso, kepolisian pun sudah bekerjasama dengan pihak TNI untuk menjadikan lokasi-lokasi yang disinyalir menjadi tempat pelatihan teror di Poso sebagai tempat latihan militer TNI. Dengan hal tersebut dikatakan Kapolri pihaknya bisa mengetahui posisi-posisi kelompok bersenjata tersebut.

"Sehingga menyimpan senjata menyimpan bom di sana bisa terdeteksi, jadi bisa dilakukan kerjasamanya seperti itu. Militer sudah yang sudah latihan di sana diantaranya Kodam Tanjungpura dan selama selama ini sudah cukup aman sehingga patroli tetap kita lakukan," katanya.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas