TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Nama ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad sempat disebut sebagai salah satu calon presiden pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun nama Abraham dicoret sebelum Mukernas berakhir.

Sekretaris Majelis Pakar PPP, Ahmad Yani kepada wartawan di sela Mukernas PPP di Hotel Preanger, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/2/2014) mengatakan belum tahu persis mengapa Abraham dicoret.

"Mungkin karena kasus itu (dugaan korupsi dana pengelolaan haji)," katanya.

Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali yang juga menjabat sebagai Menteri Agama saat ini menjadi sorotan di KPK. Pasalnya institusi yang dipimpin Abraham Samad itu tengah menelusuri dugaan korupsi pengelolaan dana haji di institusi yang dipimpin Suryadharma Ali.

Lebih lanjut ia mengatakan, nama Yenny Wahid yang sebelumnya sempat dibahas di Mukernas untuk dijadikan capres, tiba-tiba dicoret. Kata Ahmad Yani putri almarhum Gus Dur itu sudah dihubungi dan menyatakan tidak siap untuk diajukan.

Selain Yenny Wahid, Panglima TNI Jendral Moeldoko yang sempat disinggung dalam Mukernas pun ikut dicoret dari Mukernas tersebut. Ahmad Yani mengatakan sejak awal PPP mendukung militer tidak terjun ke politik.

"Biar lah ini pemilunya sipil," terangnya.

Nama-nama yang sempat dibahas di Mukernas antara lain. Suryadharma Ali, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur Jakarta Joko Widodo, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Khofifah Indar Parawansa, serta Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimmly Assidiqi.