Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebut Usman-Harun Teroris, FKPPI DKI: Singapura Harus Minta Maaf

Usman dan Harun adalah dua anggota Korps Komando Operasi/ KKO (Korps Marinir) yang meledakkan bom di Singapura

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sebut Usman-Harun Teroris, FKPPI DKI: Singapura Harus Minta Maaf
Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aj/Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aj
Foto-toro dokumen penyambutan jenazah Pahlawan Nasional Prajurit KKO Usman dan Harun yang namanya akan dijadikan Kapal Perang TNI AL. (Dok Mabes TNI Cilangkap/Wahyu Aji) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Punawirawan TNI/Polri (FKKPPI) DKI Jakarta menuntut Singapura meminta maaf kepada Indonesia atas pernyataan Pejabat Sementara Menteri Sumber Daya Manusia Singapura Tan Chuan-Jin yang menyebut Usman dan Harun sebagai pengecut dalam akun facebook miliknya.

Usman dan Harun adalah dua anggota Korps Komando Operasi/ KKO (Korps Marinir) yang meledakkan bom di Singapura saat konfrontasi Indonesia melawan Malaysia pada 1965 silam. Nama keduanya kini diabadikan pada KRI Usman Harun.

"Apabila Pemerintah Singapura terus-menerus memprovokasi penamaan kapal Usman-Harun dan terus menerus mendeskreditkan Usman dan Harun sebagai teroris dalam pemberitaan medianya, maka kami mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk memutuskan hubungan kerjasama dengan Singapura," ujar Arif Bawono, Ketua Pengurus Daerah IX GM FKPPI DKI Jakarta, dalam rilisnya kepada Tribunnews, Jakarta, Selasa (11/2/2014).

Untuk itu, Arif meminta Pemerintah Republik Indonesia untuk bersikap tegas dan konsisten dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu dengan tidak menunjukan sikap kompromi atas reaksi Singapura terhadap penamaan kapal TNI AL Usman-Harun.

Penamaan KRI Usman Harun, lanjut Bawono, adalah suatu kewajaran sebagai bentuk penghargaan kepada pahlawan bangsa.

Oleh karena itu, Singapura dalam hal ini harus memahami bahwa Usman-Harun adalah anggota marinir yang gugur  dalam mengemban tugas dan merupakan pahlawan yang telah berjuang demi kedaulatan bangsa dan negaranya.

Berita Rekomendasi

"Kami menolak keras sikap naif dan provokatif pemerintah Singapura yang menyebut Usman-Harun sebagai teroris dan pengecut," tukasnya.

Sekedar diketahui, TNI AL akan menerima tiga kapal kelas fregat ringan jenis Nakhoda Ragam pada tahun 2014. Kapal yang sudah dilengkapi dengan persenjataan terbaru buatan Inggris ini awalnya dipesan Brunei, tetapi dibatalkan.

Kapal pertama yang datang, Juni mendatang, akan diberi nama KRI Bung Tomo. Kapal kedua dan ketiga yang datang berikutnya akan diberi nama KRI John Lie dan KRI Usman Harun. Penamaan ketiga kapal itu untuk mengenang jasa Bung Tomo, John Lie, dan Usman Harun bagi bangsa Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas