Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik RUU KUHAP: Menkumham Jelaskan KPK Miliki Aturan Khusus

Amir Syamsuddin menegaskan tidak akan melemahkan kewenangan KPK dalam Revisi Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Polemik RUU KUHAP: Menkumham Jelaskan KPK Miliki Aturan Khusus
TRIBUN/DANY PERMANA
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin saat menghadiri diskusi mengenai RUU KUHP dan KUHAP serta Implikasi Hukum Terhadap Praktik Pemberantasan Korupsi di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (29/10/2013). Dalam diskusi media bulanan tersebut Nudirman Munir menegaskan bahwa DPR tidak bermaksud mempreteli kewenangan KPK dalam revisi RUU KUHP dan KUHAP yang sedang digodok di Parlemen. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin menegaskan tidak akan melemahkan kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Revisi Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Ia mengatakan KPK memiliki aturan lex-specialis.

"KPK ada perangkat aturannya khusus. Yang baik sudah ada maupun yang akan diadakan di masa depan. UU KPK sudah ada aturan khusunya. Begini saja penegasan saja, lex- specialis tidak boleh diutak-atik," kata Amir di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/2/2014).

Amir mengatakan pihaknya tidak akan mengabaikan usulan-usulan yang berkembang. Ia mengatakan UU sebagai produk politik harus ada konsesus politik.

"Dari pelaksanan, penyidik, polisi, jaksa, KPK, kita harapkan masukan yang ilmiah. Jangan masukan hanya karena opini belaka," kata Amir.

Ia mengatakan pihaknya akan memperhatikan usulan yang sesuai dengan pembahasan undang-undang tersebut. "Kami tidak dalam posisi memaksakan begitu saja selalu terbuka. Tujuan UU ini juga keseimbngan azaz manfaat keadilan hukum," imbuhnya.

Ia mengatakan masih banyak masyarakat yang merasa tidak mendapatkan keadlian.

Berita Rekomendasi

"Bicara manfaat kita abaikan catatan dari polisi masalah kesulitan yang mereka hadapi dalam hadirkan tersangka dalam pemeriksaan. Kita dengarkan semua," kata Amir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas