Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Effendi Gazali Cedera Saat Main Bola

Effendi Ghazali menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Anggota Komite Konvensi Demokrat.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Effendi Gazali Cedera Saat Main Bola
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Pengamat komunikasi politik, Effendi Gazali. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Effendi Ghazali menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Anggota Komite Konvensi Demokrat. Surat tertanggal 11 Februari 2013 itu dikirim Effendi kepada Ketua Komite Konvensi Maftuh Basyuni, Ketua Harian Demokrat Syarief Hassan dan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Effendi kemudian menjelaskan mengenai keputusannya mundur dari Komite Konvensi. "Saya menjalani operasi achilles tendon (otot kaki putus karena tackling main bola), di RSCM Kencana, 5 Febuari 2014. Untuk pemulihan biasanya butuh waktu 3 sampai 6 bulan. Jadi saya harus merawat kaki saya, dan tidak banyak beraktivitas. Itu alasan utama saya mengirim surat pengunduran diri dari Komite Konvensi," kata Effendi dalam keterangannya, Senin (17/2/2014).

Effendi menjelaskan selama berada di Komite Konvensi, ia menjamin tidak pernah menemukan niat kecurangan apapun yang dilakukan komite.

Ia mengakui menerima surat dari peserta konvensi Anies Baswedan yang mempersoalkan mengenai akses ke televisi. Effendi setuju dengan pendapat Anies.

"Pada saat saya diundang untuk masuk Komite Konvensi, saya sudah menyampaikan bahwa Pendidikan Politik harusnya tidak hanya dalam bentuk Konvensi. Tapi juga soal pendidikan politik dalam hal keadilan akses ke TV, atau menegakkan UU Penyiaran. Sekarang marak pelanggaran UU Penyiaran oleh parpol dan capres. KPI berusaha memperingatkan. Tapi tidak ada kata signifikan apapun dari Menkominfo. Dan Presiden sebagai atasan Menkominfo terkesan diam juga," imbuhnya.

Menurut Effendi lelang digital TV juga melanggar UU Penyiaran.  "Migrasi digital harusnya dilakukan secara alamiah (simulcast) dan sederhana, sehig bisa diikuti seluruh stasiun TV dan rakyat," tuturnya.

Dengan demikian, katanya, selama ujicoba TV digital, bisa ditegakkan keadilan akses bagi banyak pihak seperti pemilik TV, kampus, Universitas Terbuka, LSM, KPK, KPU, parpol, caleg dan capres.

Berita Rekomendasi

"Intinya keadilan akses dan menegakkan UU Penyiaran. Jadi, ada juga kaitannya, bahwa saya mengundurkan diri setelah lama menyampaikan soal pelanggaran UU Penyiaran ini, dan kemudian mendapat surat Anies Baswedan 3 Feb 2014," katanya.

Namun, Effendi  tetap mengharapkan Konvensi Partai Demokrat berjalan dengan sukses. "Saya selama ini sudah menjaga komitmen tidak menerima honor apapun dari Komite Konvensi, dan tetap yakin bahwa Konvensi adalah pendidikan politik yang penting bagi partai manapun," imbuh Effendi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas