Ruhut: PDIP Cari Kambing Hitam Terkait Polemik Tri Risma
Menurut Anggota Komisi III DPR itu, intervensi terhadap Risma dilakukan oleh PDI Perjuangan
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai sikap PDIP mencari kesalahan dalam polemik Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Sehingga, Demokrat dianggap menjadi penyebab Rismaharini mundur dari jabatannya.
"PDIP itu cari kambing hitam. Orang ini banteng melawan banteng (Risma lawan kader PDIP) kok kami yang disalahkan," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Ruhut menegaskan Gubernur Jawa Timur Soekarwo tidak pernah melakukan intervensi kepada Rismaharini. Menurut Anggota Komisi III DPR itu, intervensi terhadap Risma dilakukan oleh PDI Perjuangan.
"Mereka (PDIP) itu mau samarkan persoalan sebenarnya," ujar Ruhut.
Ruhut mengatakan permasalahan yang dialami Rismaharini karena keputusan PDIP yang mengusung Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Padahal Wisnu sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya yang ingin memakzulkan Risma.
"Makanya kalau PDIP arif bijaksana, ya jangan Wisnu dong yang dijadikan sebagai wakilnya," kata Ruhut.
Ruhut menegaskan pihaknya tidak memiliki kepentingan apapun dengan popularitas Risma yang sedang menanjak. Dia percaya Partai Demokrat masih bisa meraih suara tertinggi di Jawa Timur.
"Ketua umum kami Pak SBY roadshow terus di Jawa Timur. Kami lagi nanti yang akan menang di sana," katanya.
Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan menyatakan telah berbicara dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Hal itu berlangsung ditengah kabar Rismaharini ingin mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya.
"Kita diskusi membicarakan masalah-masalah yang terjadi di Surabaya dan Ibu Risma menceritakan persoalan-persoalan yang muncul didlam penataan kota Surabaya," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo melalui pesan singkat, Rabu (19/2/2014).
Masalah Kota Surabaya yang muncul antara lain Kebun Binatang, Lokalisasi Dolly, pembangunan jalan tol serta solusi mengatasi banjir. "Wajar setiap kota ada dinamika yang dihadapi setiap kepala daerah tidak hanya Wali Kota Surabaya," kata Anggota Komisi I DPR itu.