Kopassus Bantu Alirkan Air Bersih untuk Warga Puncu
Pascaerupsi Gunung Kelud, kondisi Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri tampak porak poranda.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pascaerupsi Gunung Kelud, kondisi Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri tampak porak poranda. Seluruh akses jalan tertutup, listrik padam, sumber air tertutup oleh material erupsi Gunung Kelud.
Satgas Bencana Kelud Kopassus pimpinan Mayor Inf Wahyu Yuniartoto dengan 41 personel, dengan menggunakan lima unit truk NPS Kopassus, satu unit mobil khusus evakuasi (Hagglund) dan satu unit ambulance bergerak menembus jalan kampung yang pucat pasi di liputi abu vulkanik. Jalan perkampungan di timbun oleh material pasir batu setebal 60 centimeter, Sampailan di Dusun Sukomoro dan Dusun Laharpang yaitu dusun yang paling parah kondisinya akibat erupsi Gunung Merapi.
"Situasi sangat memperihatinkan, warga kekurangan air bersih, bahan pokok dan kesehatan mereka sangat buruk," kata Mayor Wahyu kepada Tribunnews.com, Jumat (21/2/2014).
Pemerintah Jatim menginformasikan penururunan status dari awas ke siaga. Dansatgas Mayor Inf Wahyu Yuniartoto, langsung membentuk tim yang langsung di pimpinya berjumlah 25 terdiri dari anggota Kopassus, Kodim, relawan dan dinas PDAM, Jumat (21/2/2014).
Tim ini bertugas menyusuri saluran pipa air yg mengalirkan ke tiga desa yaitu Desa Puncu, Desa Asmorobangun dan Desa Sata yang berjumlah 25 ribu warga dengan perjalanan memakan waktu empat jam. Perlengkapan yang dibawa adalah Peta, GPS dan Kompas, Pipa besar berdiameter 20 Cm sepanjang 30 myg dipotong menjadi tiga bagian.
"Dengan menyusuri medan terjal Satgas Kopassus yangg beranggotakan 25 orang tersebut terus menanjaki lereng Gunung Kelud, medan yang terjal sangat menghambat pembawaan pipa dengan cara dipanggul secara bergantian," katanya.
Tepat pada ketinggian 1055 meter di atas permukaan air laut, tim menemukan titik air yg mengalami kondisi rusak parah, pipa patah sepanjang 25 meter. Menurut Mayor Wahyu, dugaan terjadinya kebocoran pipa sudah di perkirakan, dengan cepat pipa dilakukan penyambungan dan pemasangan kaki kaki penopang pipa.
"Cuaca saat itu sudah mulai turun hujan, debit air sudah mulai naik. Walaupun kondisi cuaca sudah mulai hujan pekerjaan untuk menyelamatkan jiwa masyarakat harus tuntas," lanjutnya.
Dirinya mengaku bersyukur, pemasangan pipa selesai tepat pukul 12.45 WIB. Saat ini, warga Kecamatan Puncu sudah bisa menikmati air bersih lagi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.