Biaya Perawatan Mobil Wawan Kira-kira Rp 30 Juta
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakalan mengeluarkan dana yang cukup besar bila harus merawat mobil-mobil mewah
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakalan mengeluarkan dana yang cukup besar bila harus merawat mobil-mobil mewah milik tersangka Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) dengan perawatan standar di kelasnya. Pasalnya, mobil balap dengan harga 'wah' tersebut butuh biaya puluhan juta.
Biaya tune up dan ganti oli kendaraan kelas premium merek apapun, standar minimalnya sekitar Rp 30 juta. Biaya ini belum termasuk penggantian komponen yang bermasalah.
Biaya Rp 30 juta itu hanya untuk ganti oli, filter dan tune up. Kalau hanya ganti oli sekitar Rp 5 juta. Biaya tune up sebesar itu merupakan harga standar dari kendaraan premium bertenaga besar yang harganya di atas Rp 1 miliar.
"Wajar saja, namanya juga kendaraan premium, jadi seluruh komponennya juga premium. Biaya sebesar itu nggak mahal. Lha harga beli mobilnya saja sudah Rp 1 miliar lebih. Jadi mana ada komponennya yang murah. Harga businya saja nggak ada yang Rp 12.000. Paling murah ratusan ribu rupiah." kata Thomas Suharso, Kepala Bengkel Butik Mobil RHYS Jakarta .
Untuk jadwal servis biasanya sudah ditentukan berdasarkan panduan yang terprogram secara otomatis. Akan tetapi, masih banyak indikator yang menentukan perawatan kendaraan. Di antaranya adalah parameter jarak waktu, jumlah kilometer, rpm, temperatur suhu di bawah 40 derajat, dan juga dari penggunaan bahan bakar.
Perawatan paling setahun sekali atau enam bulan sekali. Tapi bisa juga mengacu pada counter yang terpasang otomatis dalam mesin.
Selain tune up dan ganti oli, kendaraan premium juga memerlukan perawatan harian yang membutuhkan perlakuan khusus. Misalnya, dilakukan pengecekan kondisi oli dan level minyak. Karena oli dalam kendaraan dengan kondisi jarang dipakai itu rentan terkontaminasi dan bisa merusak mesin.
Selain itu, disarankan menghidupkan mesin dua hari sekali untuk memanaskan (running) mesin. Cara memanaskan mesin mobil premium berbeda dengan mobil biasa. Untuk mobil kelas premium, memanaskan kendaraan itu bukan dengan posisi dibiarkan diam dan mesin aktif. Sebaiknya dibawa jalan, minimal dengan kecepatan di atas 45 kilometer/jam. Karena kalau di bawah kecepatan itu bisa berdampak pada mesin yang overheat.
Memang manasinnya harus kencang, karena ini untuk memanaskan komponen seperti turbo dan lainnya. Kalau dibawanya pelan malah cepet panas mesin dan rawan masalah.
Apalagi untuk mobil premium jenis sport, disarankan agar dipanaskan paling tidak sekali dalam seminggu. Ini untuk merunning turbo, modul dan baterei yang membutuhkan arus kuat untuk mengoperasionalkan sistim itu.
Kalau tak di-running khawatir modulnya sleeping, alias modul tidur yang harus dibukanya pakai alat yang didatangkan khusus dari produsen mobilnya.
Peletakan mobil di garasi pun tidak boleh monoton di satu posisi. Disarankan agar dalam menyimpan mobil premium ini lebih sering berpindah lokasi. Kondisi diam di satu tempat dalam waktu lama bisa menimbulkan kerusakan pada permukaan ban.
Ban mobil premium kan racing semua. Jadi kalau parkir diam dalam waktu lama di posisi sama, itu bukan saja tekanan anginnya berkurang, akan tetapi permukaan luar ban bisa bermasalah, yakni bisa menjadi bergelombang karena tergerus suhu lantai yang menempel di ban.
Sementara untuk perawatan eksterior kendaraan relatif lebih mudah. Disarankan untuk mempertahankan ketajaman warna maka dilakukan pemberian cairan khusus tiga bulan sekali.
Paling tidak dipoles tiga bulan sekali agar tampilan warna catnya itu tetap kinclong. Itu aja. Tapi kalau ada bangku yang menggunakan bahan kulit, perawatannya pun harus ekstra hati-hati. (nir)