Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua MA Dukung Gayus Lumbuun Laporkan Dedy Corbuzier ke Polisi

laporan ke pihak yang berwajib dapat menjadi pelajaran agar masyarakat tidak seenaknya menuduh hakim

Penulis: Eri Komar Sinaga
zoom-in Ketua MA Dukung Gayus Lumbuun Laporkan Dedy Corbuzier ke Polisi
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Gayus Lumbuun di Bareskrim Polri setelah melaporkan dugaan pencemaran nama baik dan fitnah dalam putusan perkara Dewi Persik dan Julia Perez, Rabu (26/2/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ketua Mahkamah Agung (MA), Hatta Ali, mendukung langkah Hakim Agung Gayus Lumbuun, yang mengadukan ke Mabes Polri dugaan kasus suap Rp 700 juta dalam kasus kasasi yang menyeret Dewi Perssik.

Hatta menurutkan, laporan ke pihak yang berwajib dapat menjadi pelajaran agar masyarakat tidak seenaknya menuduh hakim menerima suap tanpa didukung bukti yang kuat.

"Kami mendukung (langkah Gayus) kalau memang itu fitnah. Jangan sampai ada orang menuduh hakim seenaknya, menuduh terima ini, terima ini tapi itu sekedar fitnah," ujar Hatta Ali, saat konferensi pers usai acara Laporan Tahunan Kinerja MA 2013 di Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Sebelumnya, Gayus Lumbuun akhirnya menempuh jalur hukum mengenai berita penyuapan terhadap dirinya dalam kasus kasasi yang berujung pemenjaraan Dewi Perssik selama tiga bulan.

Menurut Gayus, kedatangannya ke Mabes Polri  dalam rangka melaporkan terkait isu putusan perkara antara Dewi Persik dan Julia Perez yang menyebut ada uang Rp 700 juta mengalir kepada dirinya.

Gayus pun langsung membuat laporan dengan diawali dengan permintaan penjelasan awal mengenai duduk perkara yang akan dilaporkan Gayus.

"Berita ini berasal dari Trans7 pada acara Hitam Putih. Itu awal kejadian, dimana ditayangkan gambar-gambar saya dan bukti transfer yang tentu saya katakan itu tidak benar. Itu diekspose berkali kali dan diikuti oleh media-media lain," ungkap Gayus di Mabes Polri Jakarta Selatan.

Berita Rekomendasi

Tentu saja hal tersebut sangat mengusik kewibawaan Gayus sebagai Hakim Agung. Dianggapnya pemberitaan tersebut menimbulkan penistaan.

"Bagi saya ini pemalsuan, kemudian rekayasa yang tentunya kalau Trans 7 hanya meliput, ada sumber lainnya yang membuat transfer itu. Yang perlu diselidiki adalah siapa pembuatnya , siapa yang menggunakan, siapa yang turut serta dalam rekayasa ini. Tiga hal ini yang mungkin akan dilakukan, karena dimulai dari tayangan itu yang diikuti media lain," ungkapnya.

Ditanya siapa yang dilaporkan, sebetunya Gayus tidak mau menyebut nama, tetapi hasil diskusi dengan penyidik akhirnya diputuskan Dedi Cobuzier sebagai terlapor.

"Saya semula tidak menyebutkan siapa terlapornya, tapi teknis penyelidikan, ditentukan oleh Mabes Polri adalah Dedi Cobuzier yang menayangkan, menggunakan pertama bukti transfer itu pada acara hitam putih. Secara teknis penyelidikan mungkin diawali dan ditempatkan sebagai teradu," ungkapnya.

Kepolisian menerima laporan Gayus dengan Nomor Laporan Polisi 216/ 02/2014/Bareskrim tertangga 26 Febuari 2014 dengan pelapor Gayus T Lumbuun dan terlapornya Dedi Cobuzier dan pihak terkait lainnya. Dalam laporan tersebut tertulis bahwa diduga sudah ada tindak pidana pencemaran nama baik dan atau fitnah, pemalsuan dokumen, dan atau menyebarluaskan berita bohong seperti yang tertuang dalam pasal 310 KUHP, 311 KUHP, 312 KUHP, serta pasal 263 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008.

Majelis yang memutus kasasi yang diajukan Jaksa Penuntut Umum tersebut adalah Artidjo Alkostar, Salman Luthan dan Gayus Lumbuun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas