Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wasekjen PD Berharap Media Kritis Sikapi Penyadapan Jokowi

berharap media massa bisa lebih kritis menanggapi masalah penyadapan

zoom-in Wasekjen PD Berharap Media Kritis Sikapi Penyadapan Jokowi
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan selesai diperiksa oleh Komisi Pemberantas korupsi (KPK), Jalan Rasuna Said, Kuningan,Jakarta Selatan ,Jumat (25/10/2013). Ramadhan diperiksa selama 6 jam sebagai saksi dalam kasus dugaan gratifikasi atau janji terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, terkait penyidikan kasus pelaksanaan proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang, Jawa Barat. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan berharap media massa bisa lebih kritis menanggapi masalah penyadapan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Ramadhan mempertanyakan isu penyadapan yang awalnya disampaikan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo itu.

"(Isu) Penyadapan muncul dari mana ? dari dalam sendiri, lalu Jokowi bilang ke wartawan. Media harus lebih kritis," ujarnya dalam diskusi Inilah Demokrasi bertajuk "Mencari Tokoh Pesaing Jokowi" di Soeltan Coffee, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2014),

Tjahjo Kumolo dalam diskusi tiba-tiba memberitahukan bahwa pihaknya sempat menyisir rumah dinas Jokowi, dan ditemukan tiga alat penyadap. Jokowi pun mengakui hal itu. Selain itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga sempat membicarakan soal ancaman lain yang pernah diterima pihaknya.

Ramadhan Pohan berharap Jokowi mau melaporkan kasus itu ke Polisi, sehingga bisa menjadi jelas.

"Jokowi harus lapor ke Polisi, ujungnya proses hukum, kalau lapor ke wartawan, ujungnya jadi berita," tandasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas