Tim Pakar Sulit Telusuri Rekam Jejak Edie Toet Hendratno
Anggota Tim Pakar Musni Umar mengakui kesulitan mencari rekam jejak calon hakim konstitusi Edie Toet Hendratno.
Penulis: Ferdinand Waskita
Laporan Wartawan Tribunnews.com Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim Pakar Musni Umar mengakui kesulitan mencari rekam jejak calon hakim konstitusi Edie Toet Hendratno.
Hal itu, ia lontarkan saat melakukan uji kelayakan terhadap Edie di ruang rapat Komisi III DPR, Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/3/2014) malam.
"Saya cari di internet, saya cuma lihat foto-foto bapak di luar negeri dengan pejabat. Saya tidak melihat ada tulisan atau makalah bapak di internet," kata Musni.
Musni mengatakan, sebagai ilmuwan, biasanya tulisan-tulisan dapat dengan mudah ditemui di internet. Selain itu, Musni juga menyinggung Edie yang menjabat sebagai Rektor Universitas Pancasila.
Sosiolog itu mengatakan, berdasarkan laporan masyarakat Edie menjabat sebagai rektor serta anggota pembina dan pengurus yayasan. Ia juga meminta klarifikasi dari Edie.
"Negarawan tidak sepantasnya seperti itu," tuturnya
Edie lantas menjelaskan posisinya di Universitas Pancasila. Ia mengatakan, jabatan rangkap rektor dan pembina tidak tepat.
Ia mengatakan, saat menjabat sebagai rektor, maka posisi sebagai dewan pembina nonaktif.
Tetapi, ketika Edie selesai menjabat sebagai rektor, maka ia kembali bertugas sebagai dewan pembina.
"Itu disahkan notaris yang mengikuti ketentuan Kemenkumham. Itu tidak melanggar hukum," ujar Edie.
Edie mengakui, sudah menjabat sebagai Rektor Universitas Pancasila selama 10 tahun. Sebelumnya ia menjabat sebagai wakil rektor Universitas Pancasila.
Sedangkan mengenai foto di internet, ia tidak mengetahui siapa yang menaruh gambar dirinya di dunia maya. "Itu mungkin dari humas, saya menggiatkan pengabdian kepaada masyarakat," kata Edie.