TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masih berada pada ranking pertama dari tujuh nama orang yang muncul saat ini yang berpotensi maju sebagai calon presiden.

Hasil Survey Cirus Surveyors Group pria yang akrab dipanggil Jokowi berada pada posisi pertama sebagai tokoh yang dianggap responden layak dipilih sebagai presiden.

"Jokowi mendapatkan 31,9 persen di survei kedua. Itu meningkat dari survei pertama sebesar 31,3 persen," kata Direktur Riset Cirus Surveyors Group Kadek Dwita Apriani di Komplek Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2014).

Posisi kedua ditempati Prabowo Subianto dengan angka 15,3 persen, meningkat sekitar 4 persen dari survey pertama dengan angka 11,5 persen. Nama Prabowo semakin melambung karena faktor iklan di media yang gencar.

"Prabowo meningkat tajam mungkin dikarenakan efek iklan, sosialisasinya maksimal. Wajar pengetahuan responden kemudian menjadi lebih banyak dan memilihnya. Kalau Jokowi kenapa hanya sedikit peningkatannya, karena sampai saat ini belum diputuskan secara resmi atau tidak akan maju," ungkap Kadek.

Nama Wiranto menduduki posisi ketiga dengan angka 8,7 persen meningkat dari angka survey sebelumnya yang hanya 5,0 persen. Tidak berbeda jauh, peningkatan Wiranto dikarenakan iklan di media yang lebih intens di media.
Posisi keempat ditempati Aburizal Bakrie. Pria yang akrab dipanggil Ical angkanya menurun cukup tajam dari 9,1 persen menjadi 6,1 persen.

Dari sisi elektabilitas, Jokowi pun memiliki elektabilitas tertinggi sebanyak 41,5 persen, kemudian disusul Prabowo Subianto 17,1 persen, Wiranto 8,9 persen, Aburizal Bakrie 8,0 persen, Jusuf Kalla 6,3 persen, Megawati Soekarno Putri 5,5 persen, Dahlan Iskan 2,0 persen, dan orang tidak menjawab 10,8 persen.

Bila tanpa nama Jokowi, hasil survey menunjukan nama Prabowo Subianto berada dengan elektabilitas tertinggi dengan angka 28,2 persen, Wiranto 13,4 persen, Megawati 12,6 persen, Jusuf Kalla 12,0 persen, Aburizal Bakrie 11,2 persen, dan Fahlan Iskan 3,7 persen, sementara angka responden yang tidak menjawab meningkat menjadi 18,8 persen.

"Masyarakat yang yakin Jokowi mampu memimpin Indonesia sebesar 64,3 persen. Kemudian disusul Prabowo 52,7 persen, Jusuf Kalla sebanyak 46,8 persen, dan Wiranto 43,5 persen," ungkap Kadek.