Cari Pesawat MAS 370, Kapal TNI AL dan Pesawat AU Berpatroli
Tentara Nasional Indonesia telah mengerahkan sejumlah kekuatan angkatan laut dan udara untuk membantu pencarian pesawat Malaysia
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia telah mengerahkan sejumlah kekuatan angkatan laut dan udara untuk membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines Boeing 777-200 MH370 yang hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur Malaysia menuju Beijing China pada 8 Maret lalu.
Panglima TNI, Jenderal Moeldoko mengungkapkan lima kapal perang TNI AL yang saat ini sudah berada di Selat Malaka dan Alki. Kelima kapal perang ini diberi tugas untuk melakukan pencarian. Kapal perang TNI AL tersebut adalah KRI Sutanto - 377, KRI Krait - 827, KRI Matacora - 823, KRI Tarihu - 829, KRI Siribua – 859.
Selain itu, Panglima TNI memerintahkan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) melakukan patroli udara sekaligus untuk melihat perkembangan hilangnya pesawat Malaysia Airlines Boeing 777-200 MH370.
Tetapi, imbuhnya, sampai dengan saat ini, masih belum ditemukan adanya tanda-tanda perkembangan pencarian di wilayah teritori Indonesia.
"Mungkin karena arah dari pesawat itu arah Utara Cina dan wilayah Patroli kita di Selatan. Maka sampai sekarang ini kita belum mendapat perkembangan pencarian di lapangan," ungkap Jenderal Bintang Empat TNI ini di Kompleks Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/3/2014).
Lebih lanjut Panglima TNI juga mengatakan hingga saat ini belum ada permintaan Panglima TNI Malaysia untuk menurunkan tim intelijen.
"Sampai sekarang belum ada permintaan khusus bantuan intelijen dilakukan," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati mengatakan, terkait permintaan tersebut, TNI AL telah mengirim pasukan khusus untuk SAR, dengan KRI Sutanto - 377, KRI Krait - 827, KRI Matacora - 823, KRI Tarihu - 829, KRI Siribua – 859, dan 1 Pesawat intai maritim.
Menurut Untung, kelima KRI dan satu pesawat intai itu sudah berangkat sejak Minggu (9/3) pagi ini, dan diperkirakan telah tiba di lokasi titik terakhir pesawat Malaysia Airlines melakukan kontak terakhir.
"Tadi, sekitar pukul 10.0 - 11.00, saya dikabari kapal-kapal kita sudah melintasi garis batas utara Selatan Malaka," kata Laksamana Pertama Untung Suropati.