BJ Habibie Yakin Pesawat Malaysia Airlines Meledak di Angkasa
Habibie, meyakini pesawat Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH370 meledak di angkasa
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Presiden ketiga Indonesia selaku ahli pesawat terbang, BJ Habibie, meyakini pesawat Malaysia Airlines brkode penerbangan MH370 tujuan Kuala Lumpur - Beijing, Sabtu (8/3/2014) lalu meledak di angkasa. Ia menduga pesawat hancur berkeping-keping di atas ketinggian 10 kilometer dari permukaan laut.
Menurut Habibie, saat terbang, pilot sebenarnya mengetahui ada kondisi tidak beres mengenai pesawat tersebut, yakni pada bagian sayap yang penuh dengan bahan bakar.
Dalam kondisi tersebut, pesawat harus didaratkan secepat mungkin. Itu lah yang menyebabkan pilot memutar arah pesawat yang semula ke arah Beijing, China.
"Kalau berubah arah kemungkinan besar dia, pilotnya itu melihat pada board glass cockpit-nya. Informasi ada sesutatu yang tidak beres pada pesawat terbang itu. Apa persisnya saya tidak tahu. Hanya diketahui jika dapat blackbox. Waktu dia lihat itu, baru saja dia mungkin terjadi meledak," terang Habibie kepada wartawan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis (20/3/2014).
Karena bahan bakar penuh, pada ketinggian di atas 10 KM, ketika pesawat hancur berkeping-keping, berserakan dan jatuhnya secara parabolik. Kondisi seperti itu, lanjut Habibie, tidak mungkin pesawat diketemukan walau dicari ke mana-mana.
"Ya bagaimana kalau anda lempar bom, bom meledak atas ketinggian 10 KM. Keping-kepingnya ke mana-mana bung. Kalau dia meledak, itu kan tidak ledak satu arah. Ke segala arah," tukas pencipta pesawat N-250 itu.
Sampai sekarang, penyebab hilangnya MH370 masih menjadi tekai-teki yang belum terjawab. Sebanyak 26 negara terlibat dalam pencarian yang telah memasuki hari ke-12. Pesawat tersebut diterbangkan oleh pilot Zaharie Ahmad Shah.(*)