Ditanyai Soal Tambang, Anas: Jangan Makan Bangkai Saudara
Tersangka dugaan gratifikasi proses perencanaan proyek Hambalang dan proyek lainnya, Anas Urbaningrum kembali diperiksa KPK, Jumat (21/3/2014).
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka dugaan gratifikasi proses perencanaan proyek Hambalang dan proyek lainnya, Anas Urbaningrum kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (21/3/2014).
Anas telah memenuhi panggilan KPK. Sebelum masuk ke markas Abraham Samad Cs, dia sempat berkomentar soal kabar yang menyebutkan dirinya memiliki lahan tambang. Sayangnya, Anas menanggapi hal itu dengan gurauan.
"Saya pernah beli tambang tapi di Pasar Rumput," kata Anas.
Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu selanjutnya menolak menjawab lebih jauh mengenai dugaan kepemilikan lahan tambang. Sebaliknya, Anas justru mengingatkan tidak mudah termakan fitnah.
"Kalau fitnah itu jahat kan? seperti memakan bangkai saudaranya. Tapi kalau orang menulis fitnah itu sama saja, padahal tahu itu fitnah, itu juga jahat. Sama seperti memakan bangkai saudaranya juga kan?" ujarnya.
Sebab itu Anas menegaskan, fitnah merupakan perbuatan sangat keji. Begitu juga dengan membantu sebuah lembaga yang visinya memfitnah orang lain.
"Orang yang menggunakan fitnah, melembagakan fitnah untuk mencelakakan orang itu juga jahat. Sama. Jahat, keji dan laknatullah malah," tegas Anas.
Edwin Firdaus