Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anas 'Bernyanyi' Lagi, Nurhayati Salahkan Media Massa

Menurut Nurhayati, media terlalu memberikan ruang kepada tersangka kasus korupsi itu untuk tampil dalam pemberitaan.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Anas 'Bernyanyi' Lagi, Nurhayati Salahkan Media Massa
TRIBUNNEWS.COM/FERDINAND WASKITA
Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf 

TRIBUNNEW.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nurhayati Ali Assegaff menyalahkan media massa atas serangan terbaru yang dilancarkan mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, terhadap partai tersebut. Menurut Nurhayati, media terlalu memberikan ruang kepada tersangka kasus korupsi itu untuk tampil dalam pemberitaan.

"Saya tidak ingin media itu besar-besarkan hal seperti ini. Itu kan proses sudah di pengadilan. Dia mau ngoceh apa pun, ya tidak benar. Bolak-balik beda omongannya," kata Nurhayati saat dihubungi, Senin (24/3/2014) siang.

Ia menilai sikap media saat ini berhubungan dengan penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden yang sudah semakin dekat.

"Bukan Anas-nya, yang saya pertanyakan justru medianya. Kenapa sudah menjelang pemilu seperti ini justru dia diberi ruang. Saya juga merasa ini sudah tersistematis sehingga semua media bisa seperti ini. Independensi media sekarang ini kan sudah tergantung pemilik modal," ujar dia.

Menurut Nurhayati, ucapan Anas tersebut sangat tidak masuk akal dan sudah bersifat fitnah. Dia meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut pernyataan kuasa hukum Anas tentang adanya data yang menunjukkan dana kampanye Demokrat pada Pemilu 2009 yang berasal dari dana talangan Bank Century. Nurhayati membantah adanya pembagian uang tersebut.

"Media harus adil dan berimbang, bukan hanya Demokrat dong yang diberitakan begini terus. Proses penegakan hukum itu harusnya tidak boleh dibesar-besarkan di media. Tidak ada loh di negara mana pun proses pengadilan dimuat di media," ujarnya.

Melalui pengacaranya, Firman Wijaya, Anas mengaku punya data yang menunjukkan dana kampanye Partai Demokrat yang berasal dari bailout Bank Century. Tak hanya itu, Firman juga mengatakan bahwa Toyota Harrier milik Anas, yang dipermasalahkan oleh KPK, dibeli dengan uang muka yang berasal dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Berita Rekomendasi

Menurut Firman, uang muka Harrier itu diberikan SBY kepada kliennya sebagai tanda terima kasih karena Anas telah berjuang dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada 2009 yang memenangkan SBY.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas