Putri Satinah Yakin SBY Bisa Bebaskan Ibunya
Nur ingin meminta langsung kepada presiden agar turun tangan langsung menyelamatkan Satinah dari hukuman pancung.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Nur Afriana (20), putri tunggal TKW Satinah, berencana menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Nur ingin meminta langsung kepada presiden agar turun tangan langsung menyelamatkan Satinah dari hukuman pancung.
Nur optimistis jika Presiden turun langsung, upaya pembebasan ibunya bisa berhasil. Dia berharap, pemerintah mengupayakan kekurangan diyat atau uang tebusan yang diminta keluarga eks majikan Satinah. Hal ini disampaikannya sebelum berangkat ke Jakarta, Senin (24/3/2014) siang.
"Harapan saya Presiden bisa membantu keluarga saya, turun tangan langsung mengatasi masalah ibu," kata Nur.
Rencananya, Nur akan berangkat bersama Pamannya, Paeri Al Feri. Mereka berangkat dari rumah di dusun Mrunten, desa Kalisidi, Ungaran Barat, sekira pukul 09.00 Wib dan terbang melalui Bandara Ahmad Yani pada pukul 11.00 WIB.
"Ini saya sama Pakdhe mau ke jakarta mau ketemu DPR dan Presiden untuk membahas dana diyat, keinginan saya cuma ibu bisa pulang, pemerintah bisa mengupayakan kekurangan diyat," kata Nur.
Hampir delapan tahun Nur berpisah dari ibunya yang berjuang mencari nafkah di Arab Saudi. Ia terus berharap, agar segera dipertemukan dengan ibunya dalam suasana yang bahagia.
"Keinginan saya, menjemput ibu pulang dengan selamat," tuturnya sebelum masuk ke mobil pick-up yang akan membawanya ke bandara.