Jusuf Kalla Dinilai Gagal Sebagai Pemimpin Politik
Anggota Dewan Pensehat DPP Golkar itu menilai, Kalla gagal sebagai pemimpin politik.
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama mantan Ketua umum Golkar Jusuf Kalla kini banyak dikaitkan dengan calon pendamping Joko Widodo (Jokowi) meskipun soal ini telah ditepis sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo. Namun penilaian miring dikemukakan tokoh Golkar Mahadi Sinambela. Anggota Dewan Pensehat DPP Golkar itu menilai, Kalla gagal sebagai pemimpin politik.
“Bukti kegagalan itu dapat dilihat dari selama memimpin Golkar Desember 2004-Oktober 2009, suara Golkar dalam pemilu 2009 malah turun 7 persen, artinya suara Golkar yang hilang sekitar 7 juta. Dia tak mampu mempertahankan perolehan suara Golkar di bawah Akbar yang mencapai lebih 20 persen. Padahal di masa Kalla, keadaan normal dan dia wapres,” ujar Mahadi Sinambela kepada pers, Kamis (3/4/2014) menanggapi banyaknya suara yang memuji kepemimpinan Kalla.
Mahadi yang pernah menjadi Menpora di masa Presiden KH Abdurrahman Wahid ini juga mengemukkan bukti lain kegagalan Kalla. Pada pemilu 2009, dia mau sebagai capres berpasangan dengan Wiranto, juga gagal. Artinya masyarakat tidak menginginkan Kalla menjadi presiden.
“Selain itu, dia ditinggalkan Presiden Yudhoyono yang kemudian memilih Boediono sebagai cawapresnya. Artinya Yudhoyono kan menilai Kalla tidak layak lagi.” kata Mahadi.
Mananggapi pujian dan dukungan sekitar 330 guru besar terhadap Jusuf Kalla, Mahadi malah mempertanyakan kompetensi para guru besar tersebut, apakah mereka semuanya mengajar kepemimpinan sehingga menyimpulkan jika Kalla sangat berhasil.
“Kasihan para guru besar yang berjasa di kampus-kampus digiring untuk menyimpulkan sesuatu yang masih sumir bahkan tidak terukur. Kalau Kalla berhasil dalam bisnis dan keluarga oke. Tapi di politik, semua orang tahu,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.