Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LIPI Ambil Sperma Satwa Liar Gembira Loka Yogya

Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bogor, Jawa Barat, melakukan pengambilan sperma satwa liar

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in LIPI Ambil Sperma Satwa Liar Gembira Loka Yogya
TRIBUN JOGJA/BRAMASTO ADHY
Sejumlah pengunjung menikmati wahana permainan ke Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, Senin (20/08/2012). Gembira Loka menjadi tempat wisata favorit para wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta. Pada hari libur seperti libur Idul Fitri ini, pengunjung Kebun Binatang Gembira Loka mencapai 25 ribu orang per hari. (TRIBUN JOGJA/Bramasto Adhy) 

Tribunnews.com, YOGYAKARTA - Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia  Bogor, Jawa Barat, melakukan pengambilan sperma satwa liar koleksi Gembira Loka Zoo Yogyakarta, sebagai bagian upaya penyelematan plasma nutfah satwa liar di Indonesia.

"Tim Pusat Penelitian (Puslit) Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong, Bogor, datang ke Gembira Loka Zoo (GLZoo) khusus mengambil sperma satwa liar tersebut pada Kamis (3/4)," kata Manager Marketing dan Pengembangan Gembira Loka Zoo Josep Kurniawan di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, pengambilan sperma dilakukan terhadap hewan primata seperti Owa (gibbon) jantan, sejenis kera kecil yang terkenal karena kepintarannya. Juga, terhadap hewan kijang atau muncak, katanya.

"Pengambilan sperma di GL Zoo Yogyakarta dibantu para dokter hewan di kebun binatang setempat," kata Josep Kurniawan .

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Puslit Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wirdadeti mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan penyelamatan plasma nutfah satwa liar di Indonesia, dengan membangun bank sperma atau tempat melayani pembekuan dan penyimpanan sperma satwa liar.

"Upaya ini diawali dengan mengumpulkan sperma hewan primata koleksi kebun binatang di Pulau Jawa,"katanya.

Menurut dia, aktivitas pengumpulan sperma berbagai jenis satwa liar ini bertujuan untuk melestarikan keberadaan satwa liar dari kepunahan. Prinsipnya untuk menghindari kepunahan satwa liar tersebut.

Berita Rekomendasi

Dua peneliti menyertai pengambilan sperma adalah Gono Semiadi dan Yulianto. Para peneliti itu melakukan pengambilan sperma dengan menggunakan peralatan ejakulasi listrik. "Kami gunakan alat elektro ejaculator," katanya.

Ia mengatakan pengambilan sperma ini sebelumnya telah dilakukan di Jatimpark Malang, Bali-Zoo, dan tempat penangkaran rusa di Kudus, Jawa Tengah.

Sperma yang telah terkumpul itu, katanya, nantinya dibekukan. Apabila jenis satwa tersebut suatu saat semakin langka, maka sperma tersebut bisa disuntikkan pada betinanya. Seperti halnya teknik inseminasi buatan pada sapi betina.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas