Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kakak Hary Tanoe Jadi Incaran KPK

Pengembangan di antaranya dilakukan dengan menelusuri dugaan keterlibatan pihak-pihak lain di luar mantan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kakak Hary Tanoe Jadi Incaran KPK
Puspen TNI
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. dan Direktur Utama PT. MNC Sky Vision Tbk, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, menandatangani Nota Kesepahaman antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan PT. MNC Sky Vision Tbk terkait dengan Pemasangan Perangkat Indovision, Penyedia Program Siaran dan Kanal yang dapat dipergunakan TNI untuk prajurit yang sedang bertugas di Pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan dan Pulau Terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di Ruang Hening, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (27/8/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad memastikan pihaknya akan terus mengembangkan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan buffer stock untuk kejadian luar biasa tahun 2005‎ yang beberapa waktu lalu diterima dari Mabes Polri.

Pengembangan di antaranya dilakukan dengan menelusuri dugaan keterlibatan pihak-pihak lain di luar mantan Menteri Kesehatan (Menkes), Siti Fadillah Supari.

Saat disinggung apakah KPK juga membidik pihak swasta, dalam hal ini Direktur Utama PT Prasasti Mitra, Bambang Rudijanto Tanoe‎sudibjo alias Rudi Tanoe, Abraham Samad tak membantahnya. Sebab, salah satu target bidikan, lanjut Abraham, adalah pihak swasta.

"Sebenarnya inti kasus ini, kami ingin mengembangkan lebih jauh ya. Karena kami melihat bahwa yang terlibat tidak hanya Siti Fadhillah, banyak hal-hal lain, banyak orang-orang yang lain yang termasuk pihak swastanya kita akan cari," kata Abraham Samad di Jakarta, Rabu (9/4/2014).

Informasi mengenai dugaan keterlibatan Rudi Tanoe‎ yang juga kakak kandung bakal Cawapres Partai Hanura, Hary Tanoesudibjo, sebenarnya bukan cerita baru. Dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) penanggulangan wabah flu burung tahun 2006-2008 yang menjerat Direktur Bina Pelayanan Medik Kemenkes, Ratna Dewi Umar, Rudi juga disebut melakukan penggelembungan harga.

Tak hanya itu, perusahaan Rudi juga disebut diarahkan langsung oleh Menkes agar dapat memenangkan tender tersebut.

‎"Iya, makanya saya bilang setelah kami menetapkan Siti Fadhillah, kami ingin menggali lebih jauh, mendalami pihak-pihak atau siapa lagi yang trlibat. Termasuk pihak swasta," tegas Abraham.

BERITA TERKAIT

Walau begitu, saat disinggung apakah KPK juga akan menetapkan Rudi Tanoe sebagai tersangka men‎yusul Siti Fadhillah, Abraham masih belum mau berspekulasi. Ia tak mau mendahului hasil penyidikan yang tengah digali penyidik.

"Untuk menentukan apakah yang bersangkutan (Rudi) bisa ditetapkan sebagai tersangka tergantung dari bukti dan fakta yang kami dapatkan di dalam proses penyidikan,"kata Abraham.

Siti Fadillah sebelumnya ditetapkan oleh Mabes Polri sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaaan alat kesehatan atau buffer stock senilai Rp 15.548.280.000 milyar, untuk kejadian luar biasa, Kementerian Kesehatan tahun 2005.

Dalam kasus dugaan korupsi yang diduga merugikan keuangan negara senilai Rp 6.148.638 milyar tersebut, dia dituding telah telah menyalahgunakan kewenangnya terkait pengadaan alat kesehatan buffer stock untuk KLB dengan metoda penunjukkan langsung yang dilaksanakan Kepala Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan pada tahun 2005.

Dalam kasus sama, sejumlah pihak disebut-sebut ikut bermain. Salah seorang di antaranya adalah Rudi Tanoe. Tapi dalam banyak kesempatan, Rudi Tanoe sudah membantahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas