Jaga Soal UN, Kepsek Rela Begadang di Sekolah
Sudiono mengaku sudah sejak Sabtu menjaga soal UN itu dan dia terpaksa harus tidur di sekolah.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah kepala sekolah tingkat sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sederajat rela tidak tidur semalaman alias begadang demi menjaga soal Ujian Nasional (UN) yang akan digelar serentak 14 hingga 16 April 2014 agar tetap terjaga dan tidak bocor, Minggu (13/4).
Di SMKN 6 Jakarta, Kebayoran Baru, misalnya. Soal UN diletakkan di aula yang terkunci rapat. Yang bisa membuka pintunya hanya petugas pengawas dengan pengawalan polisi. Kepala SMKN 6 Sudiono mengatakan, setiap guru bergantian menjaga soal UN. Sudiono mengaku sudah sejak Sabtu menjaga soal UN itu dan dia terpaksa harus tidur di sekolah.
"Minggu (13/4) sore saya pulang dulu ke rumah. Lalu Senin (14/4) 04.00 saya sudah harus stand by lagi di sekolah," ujar Sudiono kepada Warta Kota, kemarin siang.
Sehari menjelang UN SMA/SMK dan sederajat bahan logistik (lembar kertas UN) sudah didistribusian ke lima wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu. Untuk mencegah kebocoran saat pendistribusian soal UN, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menggandeng Polri dan stake holder bidang pengawasan dari mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
"Pendistribusian logistik UN kemarin pagi sudah dilakukan secara simultan ke semua sekolah di lima wilayah. Untuk Kepulauan Seribu, pendistribusiannya jadi satu dengan Jakarta Utara. Baru Minggu (13/4) pagi soal UN didistribusikan menggunakan kapal laut ke Pulau Pramuka, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Harapan," ujar Ketua Panitia Pelaksanaan UN SMA, Istaryatiningtias di SMAN 35 Jakarta, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (13/4).
Perempuan yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Disdik DKI ini menjelaskan, UN akan berlangsung Senin (14/4) sampai Rabu (16/4). Untuk UN susulan dilaksanakan pada Senin (22/4) sampai Rabu (23/4).
UN susulan diperuntukan bagi peserta yang mengalami sakit pada saat UN reguler berlangsung. "Peserta didik ujian utama ada alasan sakit jadi bisa mengikuti UN susulan. Syaratnya adalah surat yang menyatakan sakit dari dokter," kata perempuan berjilbab itu.
Penentuan kelulusan siswa SMA/SMK dan sederajat tak hanya ditentukan nilai UN. Nilai rata-rata UN sendiri minimal 5,5. Namun, kelulusan itu juga berdasarkan nilai Ujian Sekolah (US) dan nilai rapor. Ada tiga mata pelajaran yang diujukan dalam UN, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.(Warta Kota Cetak)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.