Anas Bantah Punya Tambang Batu Bara
Anas Urbaningrum membantah memiliki pertambangan batu bara di Kutai Timur.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anas Urbaningrum membantah memiliki pertambangan batu bara di Kutai Timur. Ia justru berkelakar mengenai dugaan kepemilikan aset tersebut.
"Tambang? Kan sudah saya pernah bilang saya pernah membeli tambang di Pasar Rumput, selain di Pasar Rumput saya tidak pernah beli tambang," kata Anas dikonfirmasi wartawan usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat menjalani pemeriksaan selama hampir enam jam. Anas diperiksa sebagai tersangka dugaan penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya.
Anas mengaku tidak pernah mendengar PT Arina Kotajaya. Dia juga tidak mengenal orang bernama Saripah dan Nur fauziah. Padahal, dua nama itu terdapat dalam surat izin kepemilikan tambang di Kutai Timur.
"Enggak kenal, yang kenal Syarifah tapi gelar. Syarifah Nurhayati Assegaf itu saya kenal. Tapi kan namanya aslinya itu Nurhayati Assegaf, nama panggilannya itu Syarifah," imbuh Anas.
Sebelumnya, Bupati Kutai Timur Isran Noor menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat Anas. Ia mengaku dicecar soal kepemilikan izin tambang batu bara.
"Saya dimintai keterangan terkait dengan TPPU terhadap Anas, yaitu mengenai persoalan keterkaitan dengan kepemilikan izin tambang batu bara," kata Isran usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Isran menjelaskan, tidak ada nama Anas dalam surat kepemilikan izin tambang batu bara itu. Izin tersebut, tambah dia, dikeluarkan pada tahun 2010. Selama pengajuan izin, Isran mengaku tidak pernah bertemu dengan Anas.
"Kalau saya lihat si pemiliknya saya diperlihatkan oleh penyidik, itu tidak ada nama Anas di situ. Di situ namanya Saripah, satu lagi Nur fauziah. Jadi tidak ada tuh nama Anas di situ. Nama perusahaannya PT Arina Kotajaya,"kata Isran.
Isran mengatakan, izin kepemilikan tambang batu bara itu berlokasi di Kutai Timur, tepatnya di Kecamatan Bengalon dan Kongbeng. Ia menuturkan, luas tambang batu bara itu mencapai 10 ribu hektar.