Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Temuan FBI, KPAI Minta JIS Lakukan Pemeriksaan Internal

ada buronan kasus pedofilia William James Vahey pernah mengajar di JIS pada medio 1992-2002

zoom-in Soal Temuan FBI, KPAI Minta JIS Lakukan Pemeriksaan Internal
www.fbi.gov
Williams James Vahey buronan FBI kasus Pedofilia pernah mengajar di JIS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pihak Jakarta International School (JIS) untuk segera melakukan pemeriksaan internal terhadap seluruh pihak yang berinteraksi langsung dengan siswa atau anak.

Hal tersebut dilakukan menyusul adanya temuan Federal Bureau Investigation (FBI) yang menyebutkan ada buronan kasus pedofilia William James Vahey pernah mengajar di JIS pada medio 1992-2002.

"Untuk mengantisipasi adanya potensi pelaku lain selain cleaning service, termasuk karyawan dan guru," kata Ketua KPAI Asrorum Niam Sholeh kepada Tribunnews.com, Rabu(23/4/2014).

Permintaan dari KPAI itu kata Asrorum setelah pihaknya melakukan pertemuan dengan kepala sekolah Jakarta International School (JIS) Tim Carr.

"Dalam pertemuan dengan Tim Carr kami meminta itu," ujarnya.

Untuk diketahui, seorang guru berkewarganegaraan AS bernama William James Vahey pernah mengajar di JIS.

James Vahey berdasarkan situs www.FBI.gov diketahui adalah seorang buronan FBI untuk kasus pedofilia. Ia diketahui sudah melanglang buana mengajar di banyak negara seperti Nikaragua, Inggris, Venezuela, Iran, Saudi Arabia, Yunani, Lebanon dan Spanyol termasuk di Jakarta International School pada medio 1992-2002.

Berita Rekomendasi

James Vahey pernah dipenjara di California pada tahun 1969 untuk kasus penganiayaan anak. Namun James dikabarkan melakukan bunuh diri pada Maret 2014 setelah majikannya melihat komputer miliknya yang berisi gambar-gambar porno dari anak laki-laki.

Vahey melancarkan aksinya sebagai seorang pedofil dengan cara membuat korbannya yang berumur sekitar 12 hingga 14 tahun tertidur atau tak sadarkan diri. Dari data yang didapat FBI melalui USB milik Vahey, ada 90 orang korban yang saat ini identitasnya masih terus dicari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas