Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bank Century Nekat Pinjamkan Ratusan Miliar dengan Jaminan Tak Sepadan

Menurut Maryono, sebelum diambil alih LPS, Bank Century memiliki aset kurang lebih Rp 14 triliun.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bank Century Nekat Pinjamkan Ratusan Miliar dengan Jaminan Tak Sepadan
TRIBUN/DANY PERMANA
Dirut Bank BTN Maryono (berbaju putih) kembali menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Kamis (13/1/2014). Maryono diperiksa dalam kasus korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) pada Bank Century dan penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dengan tersangka Budi Mulya. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Utama Bank Mutiara (eks Bank Century) Maryono membeberkan penyebab jatuhnya Bank Century, sampai harus diambil alih oleh LPS.

Satu di antaranya, karena bank Century nekat meminjamkan uang ratusan miliar dengan jaminan tak sepadan. Padahal, terang dia, modal bank saat itu tidak mencukupi.

Menurut Maryono, sebelum diambil alih LPS, Bank Century memiliki aset kurang lebih Rp 14 triliun. Tetapi, bank tersebut nekat memberikan kredit ratusan miliar dengan jaminan yang kurang.

"Cara pengambilan keputusan tidak sesuai ketentuan yang berlaku. Tidak ada risk management, sehingga hanya diambil satu keputusan oleh kekuasaan direksi. Dan sebagian besar adalah kredit yang diberikan kepada orang-orangnya Robert Tantular (mantan pemilik bank century)," kata Maryono saat bersaksi untuk terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (28/4/2014).

Direktur BTN itu melanjutkan penyebab lainnya. Menurutnya Bank Century juga pernah membuat biaya fiktif, seperti renovasi, pemasangan iklan, dan lainnya. Menurutnya, hal itu mengakibatkan membengkaknya biaya operasi Bank Century yang akhirnya merugi.

Selanjutnya Maryono mengatakan, Bank Century saat Robert Tantular masih menjadi salah satu pemegang sahamnya kerap memberikan kredit LC dengan jaminan hanya sepuluh persen. Tetapi kebanyakan macet dan tidak dapat berputar. Akhirnya permasalahn itu pun diwariskan kepada manajemen yang baru.

"Sehingga yang saya lakukan adalah jaminan lawan yang sepuluh persen saya cairkan untuk mengurangi kerugian daripada bank," kata Maryono.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas