Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tunggak Bayaran, Anak Sopir Angkot Terancam Gagal UN

Tunggakannya pun macam-macam. Mulai uang sekolah, uang buku, dan uang ulangan.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Tunggak Bayaran, Anak Sopir Angkot Terancam Gagal UN
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR/SANOVRA JR
UJIAN NASIONAL - Sejumlah siswa mengerjakan soal Ujian Nasional (UN) di SMA Negeri 1 Makassar, Sulsel, Senin (15/4). Sebanyak 336 siswa di SMA Negeri 1 Makassar mengikuti ujian nasional (UN) untuk menentukan kelanjutan pendidikan ke jenjang berikutnya. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR) 

TRIBUNNEWS.COm, JAKARTA - Ujian Nasional (UN) SMP tinggal empat hari lagi. Namun, Bahrum (58) masih bingung. Maklum, dia masih menunggak berbagai pembayaran di tempat anaknya sekolah.

Bahrum berutang Rp3 Juta ke sekolah anaknya. Dia punya dua anak yang sekolah di sekolah swasta di Joharbaru, Jakarta Pusat. Tunggakannya pun macam-macam. Mulai uang sekolah, uang buku, dan uang ulangan.

Sepekan lalu, kata Bahrum, kepala sekolah memanggil dirinya. Apabila uang itu tak lunas, anaknya tak dapat ijazah. Fotokopi ijazah pun tak akan diberikan. "Wah pusing saya jadinya," kata Bahrum.

Terang saja pusing, sehari-hari Bahrum bekerja sebagai sopir tembak angkot M-46 jurusan Pulogadung-Senen. Siang hari beberapa waktu lalu saja Bahrum masih duduk di Pangkalan Ojek Jotet, Joharbaru, Jakarta Pusat. Dia menunggu sopir angkot yang meminta jasanya.

Tapi sampai pukul 13.00 belum ada yang datang kepadanya. "Kalau jam 15.00 tak ada juga saya pulang saja," kata Bahrum. Menurut Bahrum, biasanya dia baru dapat penghasilan Rp 100.000 apabila mulai menarik angkutan umum pukul 13.00. Lewat dari itu yang Ia dapat makin sedikit.

Berita Rekomendasi
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas