Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ada yang berbeda di Kantor Dinas Pertanian Kehutanan Kabupaten Bogor pada Kamis (8/5/2014), setelah kepala dinasnya (Kadis) M Zairin dan Bupati Bogor Rachmat Yasin ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dua gedung yang menjadi tempat pemerintah daerah mengurusi bidang pertanian dan kehutanan sewilayah Kabupaten Bogor tersebut terlihat sepi. Di pelataran parkir hanya tampak lima mobil serta enam pegawai yang membuat stand pameran.

Martina, salah satu pegawai dinas pertanian kehutanan mengatakan kegiatan di kantornya berjalan normal, hanya saja beberapa pejabat  sedang berada di luar kantor.

"Normal, besok malahan ada pameran pasar tani di depan, namun terlihat sepi karena beberapa orang sedang dinas di luar, termasuk ke luar kota ada yang ke Bandung dan Jakarta. Beberapa diantaranya berdinas menggantikan pak Kadis (M Zairin) yang tidak bisa hadir," ujar Martina.

Dari pantauan Tribunnews, dari tiga pintu gerbang masuk ke tempat M Zairin berkantor ini, hanya gerbang sebelah kanan yang di buka, sementara gerbang utama yang berada tengah terkunci.

 Martina  mengaku selepas ditangkapnya M Zairin pintu gerbang utama kantor yang besebelahan dengan dinas perikanan tersebut ditutup. hal itu agar orang yang hendak masuk dapat mudah terdeteksi.

Martina mengatakan sejak kemarin malam banyak orang keluar masuk kantornya tersebut. Baik itu KPK, wartawan, bahkan orang yang tidak jelas identitasnya.

"Memang setelah pak Kadis ditangkap kami menutup gerbang yang ditengah, jadi bila masuk ke sini hanya melalui satu pintu yang berada di ujung  sebelah kanan, agar orang yang masuk dapat diawasi dan orang tidak terlalu mudah masuk," ujar Martina.

M Zairin ditangkap KPK di sebuah restoran di kawasan Sentul bersama pihak swasta berinisial FXY. Setelah menangkan M.Zairin KPK jug menangkap Bupati Bogor Rachmat Yasin di rumahnya terkait pengusutan izin rancangan umum tata ruang di Bogor, Puncak, dan Cianjur.