Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rapat dengan JK dan Sri Mulyani, Boediono Bantah Bahas Century

Boediono membantah saat itu mengatakan kondisi moneter Indonesia sedang gawat. Saat itu, Boediono mengaku hanya memaparkan moneter Indonesia tertekan

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Rapat dengan JK dan Sri Mulyani, Boediono Bantah Bahas Century
TRIBUN/DANY PERMANA
Wakil Presiden Boediono berjalan meninggalakan ruang usai bersaksi dalam sidang mantan Deputi Bidang IV Pengelolaan Devisa Bank Indonesia Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (9/5/2014). Budi didakwa karena diduga terlibat kasus korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) pada Bank Century dan penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekas Gubernur Bank Indonesia yang kini menjabat Wakil Presiden RI, Boediono, mengakui mengikuti rapat pada 20 November 2008 dengan Wakil Presiden saat itu Jusuf Kalla dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Menurut Boediono, rapat tersebut dilaksanakan di kantor wakil presiden. Namun Boediono membantah saat itu mengatakan kondisi moneter Indonesia sedang gawat. Saat itu, Boediono mengaku hanya memaparkan moneter Indonesia tertekan.

"Saya mengikuti itu. Itu adalah rapat di kantor wapres. Yang hadir banyak, para menteri termasuk kementerian keuangan, dan saya selaku gubernur Bank Indonesia juga. Saya tidak ingat apa yang disampaikan oleh menteri-menteri yang lain. Tetapi yang saya sampaikan dalam rapat itu adalah situasi moneter kita, keuangan kita saya tdak gunakan kata gawat tetapi dalam keadaan tertekan," jawab Boediono menjawab pertanyaan jaksa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Jumat (9/5/2014).

Boediono pun memaparkan mengenai merosotnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.000. Kemudian soal likuiditas yang mandek antarbank.

"Kami sebutkan pada waktu itu masalah situasi yang mengenai suku bunga dan sebagainya. Jadi Intinya yang kami sampaikan bukan baik-baiknya saja, semuanya, dan itu ada dalam notulen rapat itu pada tanggal 20 sore," kata Boediono.

Ketika ditanya jaksa apakah saat itu dibahas soal Bank Century, Boediono mengatakan tidak karena itu sama saja dengan bunuh diri.

"Tidak, karena rapat besar itu bila kita sampaikan ada masalah Bank Century, sama saja kita bunuh diri, karena semuanya akan tersebar bahwa ada satu bank yang kesulitan likuiditas, dan saya yakin dalam satu jam akan ada 'rush'," kata Boediono.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas