Bekuk Delapan Terduga Teroris Jaringan Poso ini Butuh Waktu 4 Hari
Operasi yang dilakukan Tim Densus 88 Antiteror Polri selama hampir satu pekan berhasil menangkap delapan terduga teroris
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Operasi yang dilakukan Tim Densus 88 Antiteror Polri selama hampir satu pekan berhasil menangkap delapan terduga teroris di wilayah Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Timur,
Delapan orang yang diamankan terkait jaringan teroris tersebut diantaranya Rifki alias Bondan alias Royan, Ramuji alias Kapten alias Ahmad, Setiawan, rif alias Tomy, Selamet, Rofiq, Arifin, dan Yusuf
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie menjelaskan bahwa penangkapan delapan terduga teroris tersebut diawali dengan penangkapan seorang terduga teroris bernama Rifki alias Bondan alias Royan di sebuah Rumah Makan bernama Taman Selera di wilayah Pantura, Indramayu, Jawa Barat. Ia diatangkap Senin (12/5/2014) sekitar pukul 13.30 WIB.
"Yang bersangkutan adalah DPO (Daftar Pencarian Orang) kerusuhan Poso bom tentena 2005 dan alumni Camp pelatihan Moro," kata Ronny dalam pesan tertulisnya kepada tribun, Kamis (15/5/2014).
Dari penangkapan tersebut, tim berlambang burung hantu tersebut kembali bergerak dan menangkap Ramuji alias Kapten alias Ahmad di Jalan Belimbing Raya, Kecamatan Paciran. Lamongan, Jawa Timur, Selasa (13/5/2014) sekitar 13.30 WIB.
"Keterlibatan yang bersangkutan adalah terlibat pelatihan militer di Poso dan penyuplai logistik," katanya.
Esok harinya, Rabu (14/5/2014) sekitar pukul 21.00 tim Densus 88 Antiteror Pol membekuk Salim alias Ustad Yahya di Klaten, Jawa Tengah. Salim merupalan buronan teroris yang terlibat dalam kerusuhan Poso pada saat peledakan bom tentena 2005.
"Yang bersangkutan alumni camp pelatihan Moro Philipina. Yan bersangkutan ditangkap bersama sama dengan Setiawan," ujarnya.
Kemudian di wilayah Klaten juga, Kamis (15/5/2014) kembali ditangkap lima orang terduga teroris masing-masing Arif alias Tomy, Selamet, Rofiq, Arifin, dan Yusuf. Kelimanya adalah hasil pengembangan tersangka Rifki dan Yahya alias Salim.
"Selanjutnya hasil penggeledahan di bengkel yang terletak di daerah Trucuk Klaten diamankan 15 senjata api laras panjang gas caliber 7 mili meter, 2 senjata api pendek gas caliber 7 mili meter, 1 crosbow, 1 panah, 5 samurai panjang, 6 pedang sedang, dan 25 pisau lempar," paparnya.
Disampin itu, dari lokasi tersebut pun ditemukan pula dokumen pembuatan bom. "Untuk selanjutnya masih dilakukan pengembangan dan penggeledahan lanjutan di beberapa tempat lain," ucap Ronny.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.