Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisaris BCA Anggap Penyelamatan Century Rasional

"Buktinya terjadi krisis di sisi perbankan, nyata-nyata Bank Century mengalami kalah kliring, mengalami kesulitan likuiditas," imbuhnya.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Komisaris BCA Anggap Penyelamatan Century Rasional
Abraham Utama
Komunitas Percaya Boediono menggelar aksi di depan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (9/5/2014). Boediono hadir sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dalam pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century yang menjerat Budi Mulya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menilai opsi menyelamatkan Bank Century pada 2008 merupakan hal rasional. Hal itu menurutnya guna menyelamatkan perbankan nasional.

"Jelas sekali tahun 2008 ada krisis. Memang ada dua kelompok ada yang mengatakan tidak ada krisis, ada yang mengatakan krisis. Persoalannya angka makro pertumbuhan ekonomi 6 persen, pertumbuhan kredit positif itu indikator sifatnya umum," kata Sigit memberi keterangan ahli meringankan (a de charge) untuk terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (19/5/2014).

Menurutnya, penilaian ada tidaknya krisis juga harus didasari indikator spesifik. Maka mengenai likuiditas perbankan termasuknya turunnya kurs mata uang juga jadi indikator terjadinya krisis. Ketika itu masalah likuditas di Bank Century, lanjut dia, dikhawatirkan menjalar ke perbankan lainnya.

"Buktinya terjadi krisis di sisi perbankan, nyata-nyata Bank Century mengalami kalah kliring, mengalami kesulitan likuiditas," imbuhnya.

Terjadinya krisis menurut Sigit juga dibuktikan dengan diubahya besaran jaminan dana nasabah pada bank di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sebelum tahun 2008, nilai jaminan dana nasabah maksimal hanya Rp100 juta.

"Karena khawatir krisis parah, pemerintah menaikkan menjadi Rp2 miliar," kata Komisaris independen PT Bank Central Asia tersebut.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas