Jokowi Sebut Isu Perbincangan Mega-Kejagung Kampanye Hitam
Joko Widodo mengatakan penyebar transkrip isi perbincangan antara Megawati dengan Basrief Arief adalah kampanye hitam
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo mengatakan penyebar transkrip isi perbincangan antara Ketua Umum PDI Perjuangan dengan Jaksa Agung Basrief Arief soal amankan kasus bus TransJakarta sebagai kampanye hitam yang menyerang kubunya.
"Kalau seperti itu ya apa lagi," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi usai menghadiri acara di Keraton Cirebon, Jawa Barat, Rabu (18/6/2014).
Pria yang telah nonaktif dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta ini tindakan oknum penyebar transkrip itu hanya mencari cara lain supaya menjatuhkan elektabilitasnya, setelah kasus tanda-tangan Jokowi dalam surat permohonan agar kasus TransJakarta tidak diusut ternyata tidak mempan.
"Mau cari tanda tangan saya enggak dipercaya, mau cari suara saya juga mungkin sudah enggak dipercaya. Cari yang lain lagi," ucap Jokowi.
Jokowi sendiri sebenarnya belum mengetahui persis adanya transkrip percakapan Mega dengan Basrief Arief yang beredar. Namun, ia mengatakan pihaknya tidak ingin terlalu sibuk mengurusi hal-hal demikian.
"Dari kami sabar-sabar saja. Enggak ada masalah, dibilang presiden boneka diam saja. Difitnah diobor rakyat diam. SARA diam. Tapi jangan dipikir kami penakut," ucap Jokowi.