Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saksi: Anas Pernah Curhat Soal 'Kenakalan' Nazaruddin

Dana itu disumbang ke Anas untuk keperluannya maju sebagai Ketum Demokrat.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Saksi: Anas Pernah Curhat Soal 'Kenakalan' Nazaruddin
TRIBUN/DANY PERMANA
Mantan Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kanan), mantan Menpora Andi Mallarangeng (dua kanan), dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin (dua kiri) bersaksi dalam sidang terdakwa Teuku Bagus di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (13/5/2014). Teuku Bagus didakwa terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang di Kementrian Pemuda dan Olah Raga. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengungkap pernah mendengar curhatan Anas Urbaningrum soal 'kenakalan' mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Anas menyebut, ungkap Mubarok, Nazaruddin tak jujur mengenai dana untuk pemilihan Ketua Umum dalam Kongres Partai Demokrat 2010 silam di Bandung, Jawa Barat.

Mubarok mengatakan demikian saat dihadirkan menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan penerimaan gratifikasi Hambalang. Dia bersaksi untuk terdakwa mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

"Ini Nazar nakal, dia dapat uang lebih banyak untuk dirinya sendiri dari pada untuk kongres. Ya, (Anas) pernah curhat, itu setelah kongres," kata Ahmad Mubarok di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (14/7/2014).

Ketidakjujuran Nazaruddin soal dana itu, kata Mubarok, lantaran Anas mengeluhkan mengenai dana-dana sumbangan yang datang dari berbagai tokoh. Dana itu disumbang ke Anas untuk keperluannya maju sebagai Ketum Demokrat.

"Karena ada tokoh-tokoh di luar menyumbang Anas melalui Nazaruddin. Itu lebih digunakan untuk dirinya," kata Mubarok.

Menurutnya, banyak kader dan tokoh yang menyanggupi untuk menyiapkan dana dan akomodasi guna mengusung Anas maju sebagai kandidat Ketua Umum.

Berita Rekomendasi

Namun Mubarok mengklaim tidak mengetahui berapa jumlah dana yang diberikan kader dan tokoh itu yang berasal berasal dari berbagai proyek yang didanai APBN, termasuk proyek P3SON Hambalang serta sejumlah proyek di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).

"Sama sekali tidak tahu, dan hanya ucapkan terima kasih," kata Mubarok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas