Ulang Tahun, Anas Dapat 'Hadiah' di Pengadilan Tipikor
Anas sendiri angkat bicara soal kejutan kue yang diberikan guna memperingati hari lahirnya ke-45 tahun itu.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kembali menjalani sidang gratifikasi Hambalang dan proyek lainnya serta pencucian uang, Senin (14/7/2014).
Namun ternyata, di hari yang sama, Anas mendapat kejutan lain berupa kue ulang tahun dari loyalis yang di antaranya merupakan anggota Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
Tak ketinggalan hadir pula istri Anas, Athiyyah Laila. Anas sendiri angkat bicara soal kejutan kue yang diberikan guna memperingati hari lahirnya ke-45 tahun itu. "Salah ini bukan 45 tapi 25," canda Anas.
Meski dari informasi diperoleh, tanggal lahir Anas baru jatuh pada Selasa, 15 Juli 2014 besok. Sejumlah aktivis PPI memilih memperingati hari ulang tahun Anas pada Senin ini agar bisa lebih leluasa.
Pasalnya Anas kini sudah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) KPK. Selanjutnya dengan mengucap Basmalah, Anas meniup lilin di atas kue yang telah disediakan. "Bismillahir rahmaanir rahiim," ucapnya.
Selain kue, Anas juga dihadiahi makanan berupa bebek sinjai Madura dari sang istri. Anas sendiri tak memungkiri rasa senangnya atas kejutan yang diterimanya.
Karena diakuinya tidak pernah memperingati hari ulang tahun. Setengah bercanda, usia 45 disebutnya sebagai waktu tepat untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
"Saya ga kan gak pernah Ultah, adanya ulang hari, ulang tahun ke 45 mengingatkan masuk usia tua, sudah bisa nyapres lah ini. Kata dakwaan begitu," kata Anas lalu tertawa lepas.
Menurut Anas hal terpenting saat ini yaitu dapat menjalani hidup secara sehat dan ikhlas. "Juga terus bersemangat untuk berjuang," ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, proses persidangan yang harus dijalani saat ini diibaratkan sebagai suatu tantangan.
"Penuh tantangan tapi saya yakin yang namanya kemenangan hanya ada kalau ada situasi penuh tantangan, yang layak menang itu yang mendapatkan tantangan, yang mudah-mudah itu ga layak menang," terang Anas.
"Apapun situasinya saya ikhlas sabar menjalani karena ini bagian perjuangan, saya berharap fakta persidangan dihargai," kata Anas.