Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

JK Setuju Munas Partai Golkar Dipercepat

JK berharap ARB bisa ikhlas menerima aspirasi kader Partai Golkar.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in JK Setuju Munas Partai Golkar Dipercepat
Warta Kota/henry lopulalan
Cawapres nomor urut dua Jusuf Kalla (kanan) bersama Ibu Mufida Jusuf Kalla (kiri) memperlihatkan surat suara ketika mencoblos pada pilpres 2014 di TPS 03 Kelurahan Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/14/2014). Pilpres yang dilaksanakan serentak di seluruh tanah air itu untuk memiilih presiden dan wakilnya periode 2014 - 2019. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil Presiden (Cawapres), sekaligus mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK), menganggap percepatan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar, bukan suatu hal yang tidak mungkin. Kata dia hal tersebut pernah terjadi.

Kepada wartawan di sekertariat Dewan Masjid Indonesia (DMI), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2014), menyebutkan ia dilantik sebagai Ketua Umum DPP pada Munas Desember 2004 lalu, dan pada Oktober 2009, atau dua bulan sebelum ia menjabat selama lima tahun, digelar Munas untuk menunjuk penggantinya.

Hal itu salah satunya dikarenakan desakan-desakan dari kader Partai Golkar, termasuk pengurus Dewan Pimpinan Daerah tingkat satu, yang menginginkan percepatan Munas.

"Karena saya pikir itu permintaan dari banyak orang, kita percepat saja, Munasnya dipercepat dua bulan," katanya.

Kini Partai Golkar tengah dirundung isu serupa, sejumlah kader Partai Golkar berharap Munas dipercepat salah satunya bertujuan untuk melengserkan Aburizal Bakrie (ARB), dari kursi Ketua Umum DPP.

JK berharap ARB bisa ikhlas menerima aspirasi kader Partai Golkar.

Salah satu pemicu isu percepatan Munas saat ini adalah keputusan ARB, yang membuat Partai Golkar terikat dengan koalisi Merah Putih Permanen, yang digagas pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa. Banyak yang menyayangkan hal itu karena menganggap arah koalisi partai seharusnya ditentukan oleh kepengurusan yang baru, terhadap pemerintahan yang baru yang akan diumumkan pada 22 Juli mendatang.

Berita Rekomendasi

"Biar pengurus baru yang bernegosiasi dengan pemerintahan baru," ujar Wakil Presiden RI 2004 - 2009 itu.

Sebelum isu percepatan Munas dipercepat, konflik internal Partai Golkar sudah terjadi karena ARB melabuhkan dukungan partai ke pasangan Prabowo - Hatta. Padahal pada saat yang sama ada JK yang merupakan kader Partai Golkar, yang maju mendampingi Joko Widodo (Jokowi).

Sejumlah kader Partai Golkar yang nekad tetap mendukung Jokowi - JK seperti Poempida Hidayatullah, Agus Gumiwang dan Nusron Wahid pun dipecat dari Partai Golkar. Hal tersebut membuat konflik di internal partai berlambang pohon beringin itu makin memanas.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas