Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tim DVI Polri Belum Minta Data Antemortem Keluarga Hadiono

Tim DVI Polri belum bisa mengambil data antemortem atau data pembanding Hadiono dari keluarganya. Belakangan diketahui keluarganya tinggal di Belanda.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Y Gustaman
zoom-in Tim DVI Polri Belum Minta Data Antemortem Keluarga Hadiono
AFP PHOTO / DOMINIQUE FAGET
Petugas penolong Ukraina melewati seorang anggota kelompok separatis pro-Rusia ketika mengangkut jenazah penumpang Malaysia Airlines MH17 di Grabovo, Sabtu (19/7/2014). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mengirimkan Tim Disaster Victim Identivication ke Ukraina untuk mengidentifikasi warga negara Indonesia yang menjadi korban pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh ditembak milisi pro-Rusia pekan lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengaku tim yang dipimpin Direktur Eksekutif DVI Kombes Pol Anton Kastilani tersebut berjumlah tujuh orang. Mereka kini sudah berada di Ukraina.

"Tugasnya membawa informasi data antemortem dari pihak keluarga. Diharapkan semakin mempercepat penemuan identitas penemuan WNI yang menjadi korban pesawat MH17 yang jatuh di Ukraina," ungkap Boy di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Dari 12 korban MH17 asal Indonesia, Tim DVI Polri belum bisa mengambil data antemortem atau data pembanding Hadiono dari keluarganya. Belakangan diketahui keluarganya tinggal di Belanda.

"Informasinya keluarga bertempat tinggal di Belanda. Mudah-mudahan ini bisa ditemukan di sana. Sehingga data antemortem ini akan mendukung pelaksanaan pemeriksaan postmortem yang akan dilakukan," imbuh Boy.

Tim DVI Polri akan bergabung dengan tim evakuasi negara lain seperti Malaysia, Ukraina, dan Belanda. Selama dua hari, Tim DVI Polri akan berada di Ukraina dan lanjut ke Belanda untuk mencocokan data korban dengan data pembanding yang diambil dari keluarga korban.

Berita Rekomendasi

"Tentunya nanti akan dilanjukan kegiatan pemeriksaan postmortem. Di sana akan dicocokan data-data yang dimiliki, DNA yang dimiliki dan dibawa dari Indonesia," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas