PLN Siapkan Enterprise Asset Management di Sisi Transmisi
Setelah menerapkan aplikasi Enterprise Asset Management (EAM) sisi pembangkitan dan distribusi, PLN mulai menerapkan aplikasi sama sisi transmisi.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah menerapkan aplikasi Enterprise Asset Management (EAM) sisi pembangkitan dan distribusi, PLN mulai menerapkan aplikasi sama sisi transmisi. Medio Juli 2014, PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Sumatera telah memulai implementasi EAM sisi transmisi (Transmission EAM). P3B Sumatera merupakan salah satu unit PLN yang bertugas mengelola dan mengoperasikan aset trasmisi.
"Dengan dimulainya implementasi TEAM ini maka informasi tata kelola siklus aset yang meliputi perencanaan atau desain, pembangunan atau konstruksi, operasi, pemeliharaan sampai ke penarikan atau penghapusan aset tersedia dengan baik," ujar Manajer Senior Komunikasi Korporat Bambang Dwiyanto di Jakarta, Senin (4/8/2014).
TEAM akan terus dilanjutkan dengan go live di PLN P3B Jawa Bali dan PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat pada Oktober 2014. Setelah itu secara bertahap pada 2015 akan diterapkan di seluruh unit PLN.
Implementasi TEAM yang menuntut kedisiplinan dan dukungan penuh empat aspek strategis yaitu penyempurnaan proses bisnis, keandalan infrastruktur, integritas data aset dan perubahan mindset SDM ini menggunakan modul plant maintenance (PM) dari SAP.
Sistem tata kelola aset ini memberikan informasi secara komprehensif kondisi aset yang membutuhkan pemeliharaan, kebutuhan SDM yang melaksanakan pemeliharaan, lamanya waktu pemeliharaan dan besarnya biaya pemeliharaan terhadap suatu aset. Sistem informasi tata kelola aset ini akan sangat membantu PLN dalam meningkatkan kinerja aset perusahaan dan mendukung program PLN bersih karena proses bisnis pemeliharaan dilakukan by system.
Sebagai perusahaan dengan jumlah aset terbesar mencapai Rp 613 triliun, penerapan EAM di PLN menjadi sangat strategis." Dengan demikian perusahaan bisa memaksimalkan pengelolaan dan penggunaan aset untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," jelas Bambang.
Pada akhir 2013 total panjang jaringan transmisi PLN mencapai 39.395 kilo meter sirkit (kms), mulai jaringan 70 kilo Volt (KV) sampai jaringan 500 kV. Jumlah trafo gardu induk sebanyak 1.381 unit dengan kapasitas terpasang sebesar 81.345 Mega Volt Ampere (MVA). "Jumlah aset yang sangat besar ini perlu dikelola secara profesional untuk mendapatkan manfaat yang optimal," ungkap Bambang.