Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WNI Pengikut ISIS Pantas Dicabut Kewarganegaraannya

"Bergabung dengan tentara asing merupakan perlanggaran. Mereka bisa dihilangkan status WNI-nya, dan memang pantas."

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Y Gustaman
zoom-in WNI Pengikut ISIS Pantas Dicabut Kewarganegaraannya
TRIBUN/DANY PERMANA
Tokoh lintas agama perwakilan HKBP Philadelphia Pendeta Palty Panjaitan, Jamaah Ahmadiyah Indonesia Maulana Zafrullah Pontoh, Ketua Dewan Syura Ijabi-Syiah Jallaludin Rakhmat, Forum Masyarakat Kristiani Indonesia Jerry Rumahtalu, dan Ketua Persatuan Gereja Indonesia Pendeta Phil Erari (kanan-kiri) mengangkat poster anti ISIS dalam konferensi pers penolakan kehadiran ISIS di Indonesia, Senin (4/8/2014). Keberadaan ISIS di Timur Tengah mulai menyebar ke Indonesia dengan beredarnya video pernyataan dukungan terhadap ISIS oleh orang Indonesia di media sosial. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ideologi Negara Islam Irak dan Syria atau ISIS akan mengancam keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karenanya, warga negara Indonesia yang masuk organisasi tersebut pantas dicabut kewarganegaraanya.

"Bergabung dengan tentara asing merupakan perlanggaran. Mereka bisa dihilangkan status WNI-nya, dan memang pantas," ujar Ketua Dewan Syuro Ijabi Jalalludin Rakhmat bersama tokoh agama menolak ISIS di Jakarta, Senin (4/8/2014),

Pria yang akrab disapa Kang Jalal ini, aktivitas ISIS dan ideologi mereka melenceng dari NKRI. Apalagi mereka menentang Pancasila sebagai ideologi negara.

Jerry Rumahlatu dari Forum Masyarakat Kristiani Indonesia menambahkan, perbuatan orang yang tergabung dalam ISIS sangat tidak sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika. Sehingga orang yang terlibat di dalamnya tidak cocok untuk tinggal di Indonesia.

"Dengan apa yang terjadi, dan negara ini atas dasar Pancasila, pada intinya bertentangan. Kita tolak ISIS dan tidak boleh ada di bumi Indonesia," tegas Jerry.

Sejumlah tokoh agama yang ikut hadir di antaranya Presidium DPP Badan Koordinasi Organisasi-organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan YME (BKOK) Suprih Suhartono, Majelis Tao Indonesia (MTI) Suryanandar, Parisadha Hindu Darma Indonesia (PHDI) Pandite Astono Chandra.

Berita Rekomendasi

Majelis Rohani Bahai (MRB) Ibu Sheila Soraya, Ketua Gereja Ortodox Syria Romo Daniel, Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Phil Erari, Konferensi Wali gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Maulana Zafrullah Pontoh, dan intelektual muda NU Zuhayri Misrawi,

ISIS merupakan kelompok radikal bersenjata yang mengklaim dirinya sebagai pejuang Islam. Mereka berencana memperluas daerah kekuasaannya di wilayah Afrika Utara hingga Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas