Akil Murka ke Rachmat Yasin Sampai Keluarkan Kata-kata Kotor
Akibatnya, keduanya dikenakan sanksi berupa diisolasi dengan tidak dibolehkan dibesuk pihak keluarga selama sebulan
Penulis: Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua tahanan kasus korupsi di Rutan KPK, Akil Mochtar dan Rachmat Yasin terlibat keributan di dalam area Rutan KPK, Jakarta pada saat kunjungan tahanan Idul Fitri, 28 Juli 2014 lalu.
Keduanya yakni, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar selaku tahanan kasus suap sengketa pilkada di MK dan Bupati Bogor Rahmat Yasin selaku tahanan kasus suap pengurusan izin alih fungsi hutan di Kabupaten Bogor. Saat itu, Akil Mochtar sempat marah besar terhadap Yasin dan petugas rutan terkait jumlah pembesuk.
Akibatnya, keduanya dikenakan sanksi berupa diisolasi dengan tidak dibolehkan dibesuk pihak keluarga selama sebulan.
"Bukan kontak fisik, tapi adu mulut pekan lalu. Keduanya ribut mulut, terkait dengan pengaturan pembezuk tahanan. Lalu, keduanya dipisah oleh penjaga rutan. Dan oleh Karutan diberi sanksi tidak boleh dijenguk selama sebulan," kata juru bicara KPK, Johan Budi.
Menurutnya, Akil dan Yasin diberikan sanksi karena dianggap melanggar aturan ketertiban rutan. Apalagi, saat itu diketahui tensi darah Akil naik.
Sementara itu, pengacara atau kuasa hukum Rachmat Yasin, Sugeng Teguh Santoso, membantah kejadian tersebut. "Saya bingung, kok diberitakan RY ribut dengan Akil. Itu tidak ada," ujar Sugeng.
Sugeng yang juga mengunjungi Yasin pada hari itu menyebut Akil hanya terlibat keributan berupa adu mulut dengan petugas Rutan KPK.
"Justru yang marah dan protes ke pihak rutan itu Akil," ujarnya.
Ia menceritakan, pada hari lebaran itu, pihak rutan hanya mengizinkan lima orang anggota keluarga dan rekan untuk mengunjungi seorang tahanan KPK.
Saat itu, Akil dikunjungi oleh lima orang anggota keluarga. Namun, saat itu Akil melihat Yasin dikunjungi lebih dari 12 orang di ruang kunjungan. Ia pun protes keras ke petugas rutan.
Informasi yang didapat Sugeng, saking marahnya Akil sampai-sampai mengeluarkan kata-kata kotor ke petugas rutan dan melempar bangku yang ada di ruang kunjungan.
"Yang saya dengar, dia sempat mencengkeram petugas rutan, mengeluarkan kata-kata kasar dan Akil sampai melempar bangku ke dinding kaca ruangan," ujarnya.
Menurut Sugeng, justru dirinya yang sempat beradu argumen dengan petugas rutan saat mengunjungi Yasin pada Selasa (4/8/2014) atau setelah keributan Akil dan petugas. Sebab, saat itu Sugeng belum mengetahui jika kliennya itu dikenakan sanksi isolasi kunjungan.
"Yang ribut itu saya dan petugas, Setyo. Saya suatu hari, setelah Lebaran yakni pada Selasa lalu, saya dapat kabar kalau RY tidak boleh dikunkunjungi. Jadi, saya marah ke penjaga rutan karena kami juga dilarang, kan kami kuasa hukum, bukan anggota keluarga. Akhirnya, kami bisa masuk. Tapi, RY tetap dikenakan sanksi tidak bisa dikunjungi oleh keluarga," ujarnya.