Pengurus Dayah Aceh Tangkal Pengaruh ISIS
Pengurus Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) mewaspadai potensi masuknya paham Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS ke pesantren (dayah) di Aceh.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Pengurus Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) mewaspadai potensi masuknya paham Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS ke pesantren (dayah) di Aceh. HUDA meminta pengurus dayah mewaspadai dan menangkal penyusupan kader ISI.
Mereka meyakini dayah salafiah atau tradisional tidak ada yang disusupi ISIS karena pimpinannya orang Aceh yang selama ini berpedoman pada mazhab ahlus sunnah wal jamaah, mengikuti Imam Syafi’i.
"Sementara pesantren dengan kurikulum baru dan dipimpin bukan orang Aceh, itu yang kami khawatir bisa dimasuki ISIS," ujar Sekretaris HUDA Aceh Tgk Bulqaini Tanjongan yang dihubungi Serambi (Grup Tribunnews.com), Rabu (13/8/2014).
Menurutnya, pengakuan Juru Bicara ISIS Aceh Abu Jundullah yang mengaku sudah merekrut empat ribu kader di Aceh dalam delapan bulan terakhir, tidak bisa dianggap remeh. Ibarat borok, kalau tidak diwaspadai bisa menyebar.
Bulqaini menengarai terdapat dayah yang menganut paham radikal dan gemar mengafirkan orang lain. Sebagai Muslim ia sangat setuju prinsip khilafah Islamiah. Hanya saja cara-cara kekerasan yang diterapkan ISIS tak sejalan ajaran ahlus sunnah wal jamaah.
Ketua PWNU Aceh Tgk Faisal Ali mengatakan ada sebagian kecil teungku (tokoh agama, red) di pedalaman simpati terhadap ISIS disebabkan mereka sulit mengakses informasi.
"Tadinya mereka pikir istilah kelompok sunni yang dibawa ISIS itu sama dengan ahlus sunnah wal jamaah yang dikenal di Aceh. Padahal di tingkat global sunni bermakna kelompok di luar Syiah," ujar Faisal.
PWNU memastikan pemahaman mereka yang keliru telah diluruskan dan tidak sempat berkembang. Mereka sempat mempertanyakan kekerasan yang dilakukan ISIS, padahal dalam sunni melarang kekerasan. (Rul/Dik)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.