Puan Terkesan Sosok Low Profile Suhardi
Puan pun berharap Gerindra mampu memilih ketua umum baru yang memiliki kapabilitas dan potensi sebaik Suhardi.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani turut berduka atas meninggalnya Ketua Umum Gerindra Suhardi. Ia menilai Suhardi seorang tokoh dengan sosok yang membumi.
"Saya kenal baik, beliau sangat low profile, kalau berbicara sangat detail, tentu saya sangat berbela sungkawa apa namanya turut berduka cita semoga arwah beliau di terima di sisi Allah dan keluarga diberi ketabahan," kata Puan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (29/8/2014).
Ia mengatakan Suhardi sangat mengayomi kader Gerindra. Puan pun berharap Gerindra mampu memilih ketua umum baru yang memiliki kapabilitas dan potensi sebaik Suhardi.
Sementara Politisi PDI Perjuangan lainnya Eva Kusuma Sundari sangat hormat kepada Suhardi. Apalagi sikap Suhardi yang bersahaja di mata Eva.
"Tiap ketemu ngomong Jawa halus. Dengan kromo inggil karena hormat saya ke beliau. Enggak pernah mbahas politik yang memang berseberangan," ujarnya.
Eva mengaku bertemua Suhardi pascapemilihan legislatif. Keduanya bersepakat tidak mengajukan gugatan ke MK.
"Sikapku yang tidak menggugat ke MK karena beliau juga memutuskan hal yang sama. Saya ikhlaskan, suara saya untuk menyumbang Gerindra sebagai perolehan parpol," kata Eva mengutip perkataan Suhardi.
Suhardi yang dilahirkan di Klaten 13 Agustus 1952, merupakan salah satu orang yang ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjadi ketua umum partai tersebut selama 6 tahun. Selain itu, Suhardi pun dikenal seorang intelektual, akademisi, politikus dan praktisi kehutanan Indonesia.
Tercatat, Suhardi meninggal di Rumah Sakit Pertaminan Pusat (RSPP), Jakarta, pukul 21.40 WIB. Dirinya menghembuskan nafas terakhir, setelah mendapatkan perawatan secara intensif karena penyakit kangker paru-paru.